Liputan6.com, Jakarta - Program akselerasi bisnis dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI memilih tiga pengusaha muda asal Bandung dan Semarang sebagai pemenang program Pengusaha Muda BRILiaN 2020. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan pada penutupan pameran produk industri kreatif BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2020, Minggu (13/12).
Ketiga pengusaha muda yang meraih penghargaan itu adalah Oktavianus Dwi Wahyu Widyanarka (Juara 1), Ajeng Respati (Juara 2) dan Husni Muthohari (Juara 3). Memiliki usaha di bidang yang berbeda-beda, ketiga entrepreneur muda tersebut dianggap memenuhi kriteria untuk memenangkan kompetisi Pengusaha Muda BRILiaN 2020.
Baca Juga
Direktur Bisnis Kecil, Ritel dan Menengah BRI Priyastomo mengatakan, penghargaan Pengusaha Muda BRILian 2020 tersebut diberikan sebagai bentuk dukungan bagi pengusaha muda di Indonesia. Sebab, pengusaha muda harus terus didukung dan didorong agar semakin berkembang. Selain itu, sebagai pengusaha juga harus bersikap tidak mudah menyerah dan berani mengambil risiko agar semakin maju.
Advertisement
“BRI akan didik lebih banyak lagi pengusaha muda. Para pengusaha muda jangan takut untuk berusaha, tetap tekun, dan berani mengambil risiko. Untuk menjadi besar mereka harus melalui beberapa kegagalan, terus memacu diri dengan belajar karena dunia terus berubah, dan berani mencari business partner baik untuk pendampingan atau permodalan agar menjadi lebih besar,” ujar Priyastomo dalam talkshow BRILIANPRENEUR 2020, pada Minggu (13/12).
Terpilihnya tiga pemenang penghargaan Pengusaha Muda BRILiaN 2020 tentu melewati seleksi yang ketat. Tercatat ada sekitar 400 UMKM peserta yang mendaftar pada tahun ini. Dari seleksi yang berlangsung, terdapat 12 finalis terpilih yang akhirnya mengerucut menjadi 3 nama pemenang.
Pemenang juara satu Pengusaha Muda BRILiaN 2020 ini diperoleh Naruna Ceramic. Usaha tersebut didirikan Oktavianus pada 2018, di Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Sesuai arti nama usahanya, Oktavianus berharap Naruma Ceramic bisa menjadi merek terdepan di segmen keramik ke depannya. Keramik produksi Naruna begitu unik dan diaplikasikan dalam bentuk cangkir, gelas, piring, hingga tatakan.
Produksi keramik yang memberikan kekuatan serta keunikan Naruna tentu hasil dari buatan tangan (handmade) para SDM yang berpengalaman. UMKM ini melayani pembuatan keramik sesuai dengan desain dan warna yang diinginkan konsumen. Bahkan, pemesan bisa membuat logo sendiri yang ingin disematkan ke dalam keramik. Kini, Naruna memiliki omzet hingga Rp200 juta per bulan dan telah melakukan ekspor hingga ke Australia.
Selain itu Naruna Ceramic, di posisi selanjutnya ada Havilla Gourmet Tea milik Ajeng dan Neysa Valeria yang menjadi juara 2. Usahanya sudah berdiri sejak 6 tahun lalu di Bandung, Jawa Barat. Havilla Gourmet Tea sering melakukan edukasi, kurasi, produksi, dan menjual teh berkualitas baik (specialty tea) dari berbagai daerah di Indonesia.
Ajeng Respati mengatakan, “Mengikuti Pengusaha Muda BRILiaN ini sangat bermanfaat sekali. Kami mendapat ilmu yang fundamental untuk memperkuat dasar usaha. Saya bersyukur mendapat kesempatan dari BRI untuk mendapat mentoring sehingga dapat ditebarkan untuk kebaikan orang banyak.”
Usaha yang telah didirikan Ajeng dan Nesya tersebut telah menciptakan beragam teh spesial. Teh-teh produksi Havilla tersebut, diantaranya black tea, green tea, oolong tea, hingga white tea.
Bisnis ini didirikan dengan semangat memberikan akses dan opsi bagi dewasa muda urban untuk dapat menikmati dan mengapresiasi specialty tea berbagai daerah. Omzet Havilla Gourmet Tea sekarang mencapai Rp95 juta per bulan dan sudah melakukan ekspor hingga Hong Kong.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemenang Ketiga
Di posisi ketiga ada Muno Folk yang memproduksi lilin aromaterapi berbahan dasar natural ramah lingkungan, eco soy wax. Usaha tersebut telah didirikan sejak 2 tahun lalu di Kota Cimahi, Jawa Barat. Kini, Muno Folk telah berkembang menjadi usaha dengan omzet Rp150 juta per bulan.
Selain lilin aromaterapi, Muno Folk juga memproduksi pengharum ruangan seperti reed diffuser dan room spray yang dilengkapi lebih dari 30 jenis aroma. Seringkali produk Muno Folk dijadikan suvenir perusahaan, hampers ataupun hadiah untuk berbagai keperluan. Selain melakukan pemasaran secara luring, Muno Folk juga memprioritaskan penjualan melalui marketplace dan sosial media.
Priyastomo berharap, ke depannya semakin banyak anak-anak muda Indonesia yang membuka usaha kreatif lain. Keberadaan wirausahawan baru ini sangat diperlukan. Berdasrkan data terkini, baru ada 2 - 3 persen jumlah pengusaha di Indonesia jika dibandingkan dengan total penduduk.
“Wirausahawan perlu dibangun dari anak-anak muda. Pengusaha muda nantinya akan menggantikan konglomerat sekarang sehingga perlu dipersiapkan dari sekarang. Indonesia punya peluang untuk itu karena kita memiliki entrepreneur yang tangguh dan siap dengan digitalisasi untuk go global. Karena itu, penting bagi kita untuk mulai sekarang serius mencetak pengusaha-pengusaha muda yang unggul,” jelas Priyastomo.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement