Sukses

Angka Pengidap Covid-19 Semakin Tinggi, Ini yang Perlu Diperhatikan Saat Berbelanja

Ada beberapa cara untuk mencegah penularan virus itu selama berbelanja.

Liputan6.com, Jakarta Angka penularan Covid-19 makin hari semakin bertambah. Banyak yang menduga, bahwa penularan itu diakibatkan tidak patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan. Menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.

Perlu diketahui, ada beberapa cara virus itu bisa masuk ke dalam tubuh seseorang. Bisa melalui udara sampai benda yang dihinggapi oleh virus tersebut.                   

Menurut Peneliti Mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra mengatakan beberapa jenis virus corona dapat bertahan hidup pada benda mati selama dua jam hingga sembilan hari.

Tentu hal itu akan menganggu aktivitas kita sehari-hari. Mulai dari bekerja sampai belanja kebutuhan pokok. Walaupun demikian, ada beberapa cara agar mencegah penularan virus itu selama berbelanja. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa langkah yang perlu diperhatikan saat belanja di pasar swalayan.

Buat jadwal dan daftar belanja

Langkah pertama yang perlu diperhatikan ialah membuat jadwal ke pasar swalayan. Carilah waktu yang memungkinkan pasar swalayan tidak terlalu ramai. Sebagai contoh, saat pagi hari atau siang hari.

Waktu itu dinilai sangat minim orang berbelanja di pasar swalayan. Pasalnya, banyak masyarakat pergi untuk bekerja dan beraktivitas lainnya.

Selain itu, agar efisien waktu berbelanja, disarankan untuk membuat daftar belanja terlebih dahulu. Hal itu membuat kamu tidak perlu mencari kebutuhan yang diperlukan. Setidaknya, buatlah daftar belanja satu hari sebelum belanja.

Hindari kerumunan

Jika dinilai pasar swalayan penuh sesuai waktu yang sudah ditentukan, lebih baik mencari pasar swalayan lain atau menunda belanja dahulu. Hal itu mencegah kamu mendekati kerumunan dan terpapar virus Covid-19.

Gunakan pembayaran non tunai

Menghindari penggunaan uang tunai saat belanja menjadi salah satu cara agar virus tidak berpindah tangan. Selain itu, banyak bakteri dan kuman yang hinggap pada uang tunai.

Maka dari itu, agar lebih waspada lebih baik menggunakan cashless, seperti menggunakan layanan internet banking dan aplikasi mobile banking. Selain mampu menjadi metode pembayaran selama belanja, fitur tersebut bisa memudahkan untuk monitor transaksi, kondisi keuangan dengan nyaman dan mudah.

Selain itu, para pemegang Kartu Kredit juga dapat menggunakan aplikasi yang disediakan oleh issuer kartu kredit tersebut untuk melakukan akses transaksi penggunaan kartu kredit secara real time, pembayaran tagihan, transfer dana limit kartu kredit.

Tentu hal itu sangat membantu nasabah belanja selama masa pandemi. Cukup menggunakan smartphone nasabah bisa belanja dengan mudah dan aman.

“Di masa pandemi ini, kami menghimbau untuk memanfaatkan layanan digital banking guna keperluan belanja akhir tahun. Selain memiliki fitur yang memudahkan transaksi keuangan dimana saja dan kapan saja, layanan digital banking perbankan umumnya memiliki standar keamanan tinggi. Keamanan transaksi perbankan digital merupakan komitmen dari kami selaku penyedia layanan tersebut dimana kami senantiasa berinovasi dalam menambahkan fitur-fitur yang memperkuat sistem keamanan dari layanan digital banking tersebut. Namun, diperlukan juga kewaspadaan dari pengguna layanan digital banking seiring dengan modus penipuan yang semakin beragam. Kami menghimbau para pengguna layanan digital banking untuk tidak pernah memberikan data atau informasi terkait rekening pribadi kepada siapa pun termasuk petugas bank dan senantiasa melakukan pengkinian data di bank masing-masing,” kata Iskak Hendrawan, Chief Digital Officer, Bank Danamon.

 

(*)

Video Terkini