Liputan6.com, Jakarta Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati mendorong pemerintah untuk tetap mengedepankan proses 3T (tracing, testing dan treatment) dalam upaya memerangi Covid-19 di tanah air, meski sudah asa vaksin.
Sebab, vaksin dianggap bukan merupakan obat, sehingga didak cukup manjur dalam menangkal penularan virus mematikan asal China itu.
Baca Juga
"Walaupun vaksin Covid-19 telah ditemukan tapi itu bukan obat. Sehingga pemerintah tetap harus akan pencegahan optimal dengan 3T yang harus dilakukan," ujar dia dalam acara Vaksin dan Prospek Pemulihan Ekonomi, Sabtu (19/12/2020).
Advertisement
Enny menjelaskan, melalui 3T akan banyak keuntungan yang bisa diperoleh dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Salah satunya dengan mendeteksi persebaran penularan virus yang ada di tataran masyarakat.
"Karena tanpa 3T kita tidak dapat menemukan masyarakat mana yang terinfeksi. Jadi, 3t yang harus dilakukan," terangnya.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk tidak abai dengan mengendorkan 3T kendati vaksin anti Covid-19 asal impor sudah tiba di Indonesia.
"Karena sekalu vaksin sifatnya pencegahan supaya tidak kena flu ibaratnya kalau di musim flu, tapi untuk mampu terhindar (Covid-19) vaksin sendiri tidak cukup," ucap dia mengakhiri.
Sulaeman
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BPOM AS (FDA) memberikan izin penggunaan darurat vaksin covid-19 Moderna. Hingga kini sudah ada dua vaksin yang diizinkan dipakai di AS, yaitu Pfizer dan Moderna.
AS Mulai Vaksinasi
Administrasi makanan dan obat-obatan (FDA) Amerika Serikat (AS) mengizinkan penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatan Moderna pada Jumat, 18 Desember 2020, waktu setempat.
Vaksin Moderna menjadi senjata kedua dalam melawan pandemi Corona di Amerika Serikat, setelah vaksin COVID-19 Pfizer memeroleh izin penggunaan darurat terlebih dahulu.
Mengetahui hal tersebut, mantan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dr Richard Besser, mengatakan,"Saya tidak pernah lebih berharap bahwa kita pada akhirnya akan mengatasi pandemi ini.".
Hampir enam juta dosis vaksin COVID-19 Moderna telah dialokasikan untuk distribusi dan diharapkan dapat dikirim secepat mungkin ke 3.285 lokasi di seluruh penjuru AS, menurut keterangan dari Operation Warp Speed, seperti dikutip dari situs NBC News pada Sabtu, 19 Desember 2020.
Operation Wrap Speed adalah program percepatan pengembangan vaksin Pemerintah AS.
Kabar baik dari FDA datang satu hari setelah panel ahli melakukan pemungutan suara terkait penggunaan vaksin COVID-19 di seluruh wilayah AS.
Dari 21 orang anggota, sebanyak 20 orang mendukung otorisasi. Hanya satu orang, Dr Michael Kurilla, seorang ahli penyakit menular dari National Institute of Health, yang abstain saat pemungutan suara.
Vaksin COVID-19 Moderna telah terbukti aman dan sangat efektif untuk mencegah penyakit simptomatik, menurut dokumen yang dirilis Selasa, 14 Desember 2020.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 buatan mereka dapat mengurangi penyebaran Virus Corona dengan mencegah infeksi, meskipun lebih banyak data diperlukan untuk memahami temuan tersebut.
Namun, Michael berharap, uji klinis vaksin COVID-19 Moderna ditargetkan juga pada orang-orang dengan risiko tinggi mengalami keparahan akibat Virus Corona.
Â
Advertisement