Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II tengah menyiapkan layanan pre-order untuk melakukan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan rapid test antigen Covid-19 di sejumlah bandara yang dikelolanya.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menjelaskan, konsep pre-order ini dibuat agar masyarakat yang mau berpergian dengan pesawat bisa melakukan booking jauh-jauh hari untuk melakukan tes PCR di bandara.
"Konsep pre-order itu adalah orang melakukan pemesanan untuk melakukan tes kesehatan Covid-19 ini bisa dari mana saja, jadi tidak harus datang ke bandara dulu," terangnya dalam sesi bincang virtual, Sabtu (19/12/2020).
Advertisement
Namun demikian, Awaluddin menambahkan, calon penumpang pesawat tetap harus melakukan tes PCR di bandara meski pelaksanaannya bisa dilakukan satu atau dua hari sebelum penerbangan.
"Jadi bisa dilakukan satu hari sebelumnya, dua hari sebelumnya. Kalau sekarang masih terbatas di bandara dulu. Jadi kita belum bekerjasama dengan faskes (fasilitas kesehatan) untuk di luar bandara," ungkapnya.
Menurut dia, sistem pre-order ini dibuat agar tak ada antrean panjang di bandara untuk pendaftaran. Dengan skema pra pemesanan ini, calon penumpang pesawat bisa memesan waktu khusus untuk melakukan tes PCR di bandara.
"Kalau memesan waktu khusus berarti dia datang untuk ada semacam appointment, perjanjian. Ini akhirnya nanti tidak numpuk," kata Awaluddin.
Awaluddin menyampaikan, konsep pre-order tes PCR ini sudah dipersiapkan oleh internal perusahaan. Dia pun berharap pelaksanaannya bisa diimplementasikan secepatnya.
"Jadi kami akan lakukan itu secara serius. Mudah-mudahan segera, dan akan menjadi momentum basis-basis layanan yang memang sebelumnya tidak ada," pungkas Awaluddin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Angkasa Pura II Catat Pergerakan Penumpang Tertinggi pada 17 Desember 2020
PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat, pandemi Covid-19 sangat berpengaruh pada pergerakan penerbangan di 19 bandara yang dikelola perseroan. Titik nadir terendah terjadi sejak akhir April-Mei 2020.
Namun, jumlah angkutan transportasi udara perlahan mulai pulih jelang tutup tahun 2020. Menurut catatan AP II, pergerakan penerbangan mencapai titik tertinggi selama pandemi Covid-19 pada Kamis, 17 Desember 2020 ini.
Direktur Utama PTÂ Angkasa Pura IIÂ Muhammad Awaluddin mencontohkan, jumlah penumpang pesawat yang naik dan turun di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 17 Desember mencapai 84 ribu orang.
"Ini adalah data yang masih fresh from the oven, tanggal 17 Desember Bandara Soekarno-Hatta menembus pergerakan tertinggi selama pandemi, 2 hari yang lalu. Pergerakan penumpangnya adalah 84 ribu, dan pergerakan pesawatnya 877," jelasnya dalam sesi bincang virtual, Sabtu (19/12/2020).
Jika dibandingkan dengan situasi normal, pergerakan penumpang tersebut sudah mencapai 56 persen. Sementara untuk pergerakan pesawat tercatat sudah sekitar 77 persen dari kondisi normal sebelum pandemi.
"Angka ini memberikan sebuah harapan, bahwa industri ini karena didorong oleh transportasi domestiknya cukup besar bisa memberikan sebuah peningkatan level of confidence, kepercayaan diri kita. Karena harapan kita semua industri ini bisa cepat recovery," sambung Awaluddin.
Peningkatan serupa turut terjadi di bandara-bandara lain yang dikelola Angkasa Pura II. Menurut laporan Awaluddin, sebanyak 53 ribu penumpang melakukan pergerakan di 18 bandara lainnya.
"Jadi kalau di 17 Desember itu jumlahnya kurang lebih 137 ribu pergerakan penumpang. Itu tertinggi sejak pandemi," jelas dia.
Senada, pergerakan pesawat juga mengalami lonjakan di 18 bandara lainnya pada 17 Desember lalu. Total pergerakan pesawat di 19 bandara milik Angkasa Pura II pada hari itu mencapai 1.393 kali.
"Pergerakan pesawat di 17 Desember kemarin itu 877 pergerakan pesawat untuk di Soekarno-Hatta, dan untuk di luar Soekarno-Hatta 516 pergerakan. Jadi totalnya 1.393 pergerakan pesawat," tandasnya.
Advertisement