Sukses

Kisah Ferdian Ardiwirawan Bangun Usaha Tas Kulit Custom di Tengah Pandemi Covid-19

Lifetimegoods.id menggandeng pengrajin lokal yang telah berpengalaman di bidangnya untuk menjadikan produk yang berdaya saing dengan kualitas yang mumpuni.

Liputan6.com, Jakarta - Di masa pandemi covid-19 banyak pelaku usaha yang banting setir dalam berbisnis. Termasuk salah satunya adalah Ferdian Ardiwirawan (31) asal Tangerang yang semula berjualan sepatu kulit, kini bergerak di bidang manufaktur tas dan barang kerajinan dari material kulit dengan merek lifetimegoods.id.

“Sebelumnya usahanya itu sepatu keamanan dari kulit, semenjak pandemi kalau industri itu memang lagi lesu banget, dan akhirnya memutuskan untuk pindah ke manufaktur barang-barang yang lebih bisa ke individu atau ritel tapi bahannya tetap kulit,” kata Ferdian kepada Liputan6.com, Minggu (20/12/2020).

Ferdian mengungkapkan modal untuk beralih usaha ini tidak begitu banyak, lantaran dalam produksinya, lifetimegoods.id menggandeng pengrajin lokal yang telah berpengalaman di bidangnya untuk menjadikan produk lokal yang berdaya saing dengan kualitas yang mumpuni.

“Produk yang kami hasilkan antara lain clutch, tas sepeda, binder, document folder, tas belanja, id card wallet, dan passport holder,” ujarnya.

Untuk harganya sendiri dibanderol mulai dari Rp 125 ribu hingga Rp 300 ribu. Kenapa harganya terbilang cukup mahal? Karena memang segmentasinya ditujukan untuk kalangan menengah atas. Selain itu produk yang dihasilkan dapat dipakai baik pria maupun wanita (unisex).

“Kelebihan produk yang kami hasilkan adalah bersifat custom artinya dapat diberikan inisial nama sehingga cocok untuk dipakai sendiri maupun diberikan sebagai hadiah  atau souvenir. Nilai tambah bagi kita ketika konsumen ingin memberikan kado atau hadiah bisa pesan ke kita secara eksklusif,” jelasnya.

Sementara itu untuk omzet sendiri bervariasi tidak menentu, sebab lifetimegoods.id merupakan usaha baru yang dirintis di pertengahan pandemi covid-19 yakni Juli 2020. Kendati begitu, Ferdian mengatakan omzetnya mencapai Rp 3-5 juta per bulan, itu pun tergantung pesanan.

“Kalau omzet tidak tentu karena kita menjual secara ritel dan grosir, tapi kalau ada pesanan grosir kadang-kadang kita dalam sebulan itu dapat Rp 3-5 juta, misalnya kita dapat orderan yang grosir pesannya banyak yang untuk corporate,” ungkapnya.

Adapun untuk pengerjaan dari hulu ke hilir masih dikerjakan sendiri oleh Ferdian, mulai dari membeli bahan baku, desain, pemasaran, kecuali penjahitan dilakukan oleh pengrajin lokal yang memang diajak Kerjasama olehnya.

“Kita benar-benar dari pencarian bahan baku dari kita sendiri tim internal yang memutuskan dari riset dan development yang bikin untuk modelnya,” katanya.

Sejauh ini produk lifetimegoods.id bisa dipesan melalui website lifetimegoods.id, Instagram atau di e-commerce seperti Tokopedia. Untuk memperluas jangkauannya lifetimegoods.id giat melakukan berbagai promosi dengan memasang iklan di Tokopedia dan Instagram agar produknya dikenal publik.

Promo yang ditawarkan yakni di lifetimegoods.id pelanggan bisa memesan secara custom sehingga produk lebih ekslusif dibanding produk lainnya. Selain itu lifetimegoods.id juga memberikan voucher pembelian rutin di momen-momen tertentu, dan potongan harga.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Toko Offline

Meskipun saat ini lifetimegoods.id masih dijual secara online, Lelaki yang berdomisili di Tangerang ini mengatakan belum ada keinginan untuk membuka toko offline, sebab modal yang dibutuhkan cukup besar, sehingga dirinya lebih memilih jualan online saja.

“Kita belum berencana, costnya sangat besar dan sekarang tuh lagi era globalisasi penjualan online itu lebih tinggi dan saya rasa setelah pandemi ini usai, penjualan secara online masih masif semua lebih gampang mencari barang itu lewat gadget,” imbuhnya.

Demikian ia berpesan kepada generasi cuan diluar sana agar terus berinovasi mengembangkan produk-produk yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu juga harus bisa membuat produk yang mampu menarik minat pembeli.

“Harus bisa berinovasi istilahnya sekarang pasar itu kan semakin berkembang dan era semakin berganti jadi kita harus menyesuaikan dengan masa kini itu seperti apa, dan yang di mau oleh customer itu seperti apa dan menurut saya eranya harus bisa membuat produk yang tidak umum lagi,”pungkasnya.