Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah meluncurkan aplikasi New PLN Mobile. Aplikasi ini untuk memenuhi semua kebutuhan pelanggan, memberikan kemudahan serta pengalaman layanan listrik yang berbeda dengan menghadirkan fitur dan tampilan baru.
Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, aplikasi New PLN Mobile merupakan bagian dari transformasi yang PLN lakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
Baca Juga
"Tak hanya sekadar aplikasi, melalui New PLN Mobile ini, kami ingin memberikan pengalaman baru serta kemudahan kepada pelanggan,” kata Darmawan, di Jakarta, Minggu (20/12/2020).
Advertisement
Saat ini, PLN Mobile memiliki beberapa fitur utama, yaitu pembelian token bagi pelanggan pra bayar, pembayaran tagihan listrik bagi pelanggan paska bayar, monitor penggunaan listrik dan pembelian token. PLN Mobile juga hadir dalam kemudahan transaksi untuk pembayaran tagihan dan pembelian token listrik yang bekerja sama dengan beberapa Bank dan Fintech.
Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pelanggan untuk mengajukan layanan pengubahan daya, swadaya catat angka meter ( Swacam ) , serta layanan pengaduan pelanggan.
“PLN Mobile juga menjadi alat komunikasi PLN dengan pelanggannya. Saat mengajukan pengaduan, pelanggan akan mendapatkan informasi progres penyelesaian gangguan,” tutur Darmawan.
Darmawan menambahkan, PLN Mobil juga telah dicustomized hanya pada pelanggan yang terdampak saja informasi diberikan. Semua upaya ini kami lakukan demi memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan kami, demi kepuasan pelanggan PLN.
"Kami gunakan teknologi geospatial, sehingga posisi setiap pelanggan dapat diketahui, dan informasi apa yang paling mereka butuhkan dapat dikelola secara akurat,” papar Darmawan.
Saksikan video di bawah ini:
PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur Pendukung Mobil Listrik
Sebelumnya, PT PLN memastikan kesiapan pasokan listrik yang cukup dan tersedianya infrastruktur untuk mendukung hadirnya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan, pemerintah Indonesia sangat serius dalam mendorong implementasi kebijakan kendaraan listrik.
"Kebijakan ini diharapkan akan menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi, sekaligus sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kesehatan melalui lingkungan hidup yang bebas polusi," ujar Luhut dalam keterangan resmi, Jumat (18/12/2020).
Senada dengan Menko Marves, Menteri ESDM Arifin Tasrif menekankan pentingnya kerjasama semua pihak untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.
"Dasar pemikiran Program KBLBB tersebut adalah untuk meningkatkan Ketahanan Energi Nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM, yang akan berdampak positif dalam pengurangan tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia akibat impor BBM," Arifin.
Dirinya menambahkan, diperlukan penggunaan sumber energi lokal terutama energi baru terbarukan dan gas, yang digunakan untuk pembangkit listrik sebagai penyedia listrik bagi KBLBB. Sehingga dapat meningkatkan kualitas udara dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca nasional.
Pada kesempatan ini Kementerian ESDM juga menyampaikan rencana pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 2.400 titik, dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 10 ribu titik sampai dengan tahun 2025, serta peningkatan daya listrik di rumah tangga pengguna KBLBB.
"Melalui public launching ini PLN siap mendukung era Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan PLN memastikan penyediaan infrastruktur kelistrikan melalui pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.
Saat ini, PLN sudah mengoperasikan total 20 unit SPKLU PLN dan 2 unit SPKLU yang merupakan pilot project partnership dengan para mitra. Dalam pengembangan SPKLU PLN juga meluncurkan platform digital charge.in yang diharapkan menjadi platform tunggal untuk seluruh SPKLU di Indonesia.
Advertisement