Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono mengatakan selama pandemi covid-19 berlangsung dari Maret-Desember 2020 tercatat penurunan wisatawan mancanegara (Wisman) di berbagai sektor transportasi, salah satunya untuk transportasi penerbangan turun hingga 78 persen.
“Kalau kita melihat dari via penerbangan di 16 bandara utama ada penurunan 78 persen wisman kalau di laut di 5 pelabuhan utama terjadi penurunan 83 persen, dan kedatangan via darat 5 pintu utama ada penurunan hampir 74 persen,” kata Agus dalam Webinar Mudik Natal dan Tahun Baru di Masa Pandemi Covid-19, Senin (21/12/2020).
Baca Juga
Data tersebut berdasarkan hasil pengamatan data lapangan yang menunjukkan secara umum wisman itu takut terhadap lemahnya pengendalian transmisi lokal, baik diluar area maupun di dalam area penerbangan, pelayaran, dan Perkeretaapian atau angkutan umum lainnya yang telah menjalankan protokol kesehatan.
Advertisement
“Jadi yang ditakuti adalah terutama transmisi lokal karena ini tidak bisa dikendalikan, jadi di transmisi lokal plus di simpul-simpul transportasi di kegiatan ekonomi lokal ini yang memang menjadi takut bagi wisatawan datang ke Indonesia,” katanya.
Kendati begitu, apapun yang terjadi kata Agus sektor transportasi harus bangkit. Meskipun penyebaran covid-19 masih belum terkendali. Dirinya menyebut penyebaran covid-19 yang penularannya kecil di moda pesawat, kapal, dan angkutan umum perkeretaapian dan bis yang telah menjalankan protokol Kesehatan.
Sementara yang cukup sedang penularannya terjadi di kawasan intermoda atau antarmoda atau multimoda ini penularannya sedang, tetapi secara umum sudah ada pantauan penerapan protokol kesehatan.
“Selanjutnya antar zona di dalam antar zona itu terjadi potensi impor covid-19 terutama perjalanan dari zona tinggi ke zona rendah atau sebaliknya, ini berdampak jadi transmisi lokal yang memang belum bisa dipisahkan antara dari zona tinggi ke rendah atau sebaliknya,” ujarnya.
Lanjutnya, walaupun korban covid-19 tidak turun justru semakin membumbung naik beberapa fakta lapangan menyebutkan memang untuk angkutan kendaraan darat seperti kendaraan pribadi tidak diterapkan pengendalian protokol Kesehatan dengan baik, dibanding transportasi umum lainnya yang sudah terakreditasi.
“Kendaraan pribadi seperti kendaraan sewa dan lain-lain yang saat ini melakukan perjalanan darat, ini luar biasa selain impor covid-19, tetapi juga nanti potensi transmisi lokal karena kendaraan-kendaraan itu memiliki karakteristik yang khusus door to door ini yang perlu untuk dipantau mungkin jalan keluarnya bagaimana karena ini persoalannya menjadi penting,” pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kunjungan Turis Asing Capai 158,2 Ribu Orang di Oktober 2020, Terbanyak Timor Leste
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing pada Oktober 2020 mencapai 158,2 ribu orang. Jika dibandingkan dengan September 2020, secara bulanan atau month to month (mtm) ini terjadi kenaikan 4,57 persen.
Meski demikian, Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, angka tersebut masih jauh dibanding jumlah kunjungan wisman pada periode sama tahun sebelumnya.
"Kalau dibandingkan tahun lalu dimana kondisinya masih normal, ini secara tahunan (year on year) masih minus 88,25 persen. Beberapa negara masih melakukan pengetatan akibat pandemi Corona Covid-19, sehingga wisman masih berpikir-pikir untuk mau berlibur," ujarnya dalam sesi teleconference, Selasa (1/12/2020).
Secara jumlah kunjungan turis asing menurut pintu masuk, sebagian besar masih masuk melalui darat sebesar 99,7 ribu orang dari 158,2 ribu orang, atau 63 persen dari total kunjungan. Kedua melalui laut sebesar 45,7 ribu wisman atau sekitar 29 persen, sementara via udara hanya 8 persen atau 12,8 ribu wisman saja.
"Secara total wisman yang masuk ke Indonesia di bulan Oktober 2020 berjumlah 158,2 ribu wisman. Memang masih jauh dari kondisi normal di tahun 2019," sambung Setianto.
Menurut kebangsaaan, sebagian besar turis asing di Oktober 2020 merupakan pelintas batas dari negara tetangga, Timor Leste. Jumlahnya mencapai 82,8 ribu orang, atau sekitar 52,3 persen.
Selain Timor Leste, wisman terbanyak kedua yang berkunjung ke Indonesia berasal dari Malaysia, yakni sebanyak 46 ribu orang atau 29,1 persen. Kemudian China sebanyak 6.700 wisman atau hanya 4,2 persen.
"Kalau kita lihat year on year, Timor Leste ini masih minus 8,07 persen. Kalau kita lihat negara lain seperti Jerman, Selandia Baru dan Australia, ini hampir 100 persen penurunannya secara year on year," ujar Setianto.
Advertisement