Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketika melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi saat libur Nataru 2020. Dia pun mewanti-wanti penyebaran Covid-19 terjadi ketika di rest area atau tempat peristirahatan.
"Libur panjang sebenarnya paling critikal adalah pengguna kendaraan pribadi dalam tol. Karena di dalam tol itu paling critikal adalah di rest area, baik di Trans Jawa maupun di Trans Sumatera," kata dia dalam diskusi "Mudik Natal dan Tahun Baru 2021 di Masa Pandemi Covid-19", Senin (21/12/2020).
Berdasarkan pengamatan YLKI di sejmulah rest area masih sangat minim penandaan dan peringatan protokol kesehatan. Terlebih masih banyak masyarakat yang bergerombol tidak mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker.
Advertisement
"Penandaan hanya terlihat di toilet ataupun di masjid. Oleh karena itu saya juga sudah meminta kepada Kementerian PUPR dan manajemen rest area untuk menandakan penandaan itu diperbanyak," kata dia.
Dia mendesak agar manajemen rest area tidak hanya membuat peringatan protokol kesehatan dalam bentuk tulisan. Namun juga melalui pengeras suara. Sehingga orang tunarungu pun terakomodir dengan baik.
"Jadi seharusnya mengakomodir keseluruhan kepentingan pengguna dari suara saya lihat juga semua manajemen rest area punya loudspeaker tetapi jarang dipakai untuk peringatan pada pengunjung di rest area untuk mematuhi protokol kesehatan," jelas dia,
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Terapkan Protokol Kesehatan
Di samping iu, dia juga menyoroti beberapa warung dan resto lokal yang terdapat di rest area. Dari beberapa temuan di lapangan, masih banyak yang tidak menerapkan tempat duduk dengan jaga jarak, kecuali di pendopo.
"Kecuali di rest area pendopo itu juga sudah cukup baik menyetting protokol kesehatan. Resto asing lebih bagus implementasi protokol kesehatannya misalnya di Starbuck," katanya.
"Artinya perlu kontestasi semacam ini dari semua stakeholder dan juga masyarakat sehingga protokol kesehatan atau dipatuhi sekalipun kita harus melakukan perjalanan libur panjang ini," tutupnya.
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Advertisement