Sukses

Harga Emas Antam Turun Rp 4.000 per Gram pada 23 Desember 2020

Harga emas hasil produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam turun Rp 4.000 per gram

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas hasil produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam turun Rp 4.000 per gram pada Rabu, 23 Desember 2020. Sementara harga buyback juga turun dengan level yang sama.

Harga beli emas Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 966 per gram. Sedangkan harga buyback emas Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 852 ribu per gram.

Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 852 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.46 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.010.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 19.380.000.

Antam menegaskan jika emas batangan ANTAM LM terjamin keaslian dan kemurniannya dengan sertifikat LBMA (London Bullion Market Association).

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Berikut daftar harga emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 533.000

* Pecahan 1 gram Rp 966.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.872.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.783.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.605.000

* Pecahan 10 gram Rp 9.155.000

* Pecahan 25 gram Rp 22.762.000

* Pecahan 50 gram Rp 45.445.000

* Pecahan 100 gram Rp 90.812.000

* Pecahan 250 gram Rp 226.765.000

* Pecahan 500 gram Rp 453.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 906.600.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Harga Emas Turun Imbas dari Penguatan Dolar AS

Harga emas turun pada hari Selasa karena dolar diuntungkan dari pembelian safe-haven yang didorong oleh kekhawatiran atas varian virus corona baru di Inggris.

Dikutip dari CNBC, Rabu (23/12/2020), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD 1,862.55 per ounce. Sementara emas berjangka AS turun 0,7 persen pada USD 1,870.30.

"Penguatan dolar telah membatasi beberapa momentum kenaikan emas," kata Analis Standard Chartered Suki Cooper.

Membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, dolar naik karena investor memangkas eksposur ke mata uang berisiko seperti Inggris, yang menghadapi varian baru virus corona.

Sementara itu, data pada hari Selasa menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada rekor kecepatan pada kuartal ketiga.

Bullion mencapai level tertinggi enam minggu di USD 1.906,46 pada hari Senin, terutama didukung ketika Kongres AS menyetujui paket bantuan virus corona senilai USD 892 miliar untuk mendukung ekonomi yang dilanda pandemi.

"Risiko harga condong ke sisi atas untuk emas saat kita memasuki tahun 2021, mengingat ekspektasi kami untuk dolar melemah dan kebijakan moneter tetap akomodatif, tetapi aksi ambil untung akhir tahun dapat membatasi kenaikan dalam waktu dekat." Cooper menambahkan.

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, masih meningkat lebih dari 23 persen tahun ini di tengah stimulus besar-besaran yang dikeluarkan secara global.

"Jika ketegangan baru benar-benar masuk ke AS dan tidak menginfeksi kembali orang, itu benar-benar dapat menyebabkan beberapa kerusakan ekonomi tambahan dan itu bisa menjadi penarik emas berikutnya," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.