Sukses

Dukung Industri 4.0, Jababeka Resmikan Fasilitas Fablab Pertama di Indonesia

Fablab Jababeka ditujukan sebagai pusat inovasi, pengembangan kompetensi dan purwarupa berbagai produk terkait implementasi Industry 4.0.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka menyambut transformasi Industry 4.0 di Indonesia, PT Jababeka Tbk melalui anak perusahaannya, PT Jababeka Infrastruktur bekerja sama dengan President University membuat sebuah Fabrication Laboratory (Fablab) pertama di Indonesia.

Fablab Jababeka ini ditujukan sebagai pusat inovasi, pengembangan kompetensi dan purwarupa berbagai produk terkait implementasi Industry 4.0. 

Fablab ini telah dikembangan sesuai dengan tujuan PIDI 4.0 (Pusat Inovasi Digital Industri 4.0) yang merupakan salah satu program pemerintah dalam pengembangan SDM dimana mencakup 5 pillarnya yaitu showcase, capability, ecosystem, delivery, dan innovation.

Guna memberikan pemahaman dan memperkenalkan fasilitas Fablab kepada masyarakat serta untuk mengajak kolaborasi para stakeholders tersebut , PT Jababeka mengadakan webinar series “Building the Industry 4.0” yang dimulai pada November 2020 hingga Januari 2021 mendatang.

Webinar perdana diselenggarakan pada tanggal 26 November 2020 yang berjudul “Making Indonesia 4.0: Is it still feasible?” dengan mengundang sejumlah pakar, akedemisi hingga professional handal di bidangnya, sepertiProf.Jony Octavian Haryanto (Rektor President University), Tony Sartono (Komisaris PT. Kawan Lama Sejahtera), Iken Retnowulan (Perwakilan BPSDMI Kemenperin Indonesia), serta Sutedja S. Darmono (Direktur PT. Jababeka Tbk.). 

Dimana pada webinar ini memberikan pandangan dari berbagai pihak mengenai Industri 4.0 di Indonesia dan peluang kolaborasi antar bidang.

Sesi webinar tahap kedua yakni pada tanggal 17 Desember 2020 bertajuk Industry 4.0 Technology Enabler: It's already around you dengan mengundang Direktur Pusat Teknologi Kawasan Spesifik BPPT Iwan Sudrajat, Founder & CEO Arcstone Wilson Deng, ICT Practicioner Ono W. Purbo dan Board of Director PT. JababekaTbk Tjahjadi Rahardja. 

Dimana pada kesempatan ini, dapat dilihat berbagai bentuk penerapan teknologi telah dilakukan di berbagai bidang industri, mulai dari hal sederhana hingga yang kompleks.

Kedua seri webinar tersebut telah berhasil menarik perhatian masyarakat, pelaku bisnis dan kalangan investor. Sedikitnya lebih dari 500 peserta yang telah mengikuti seri webinar yang diselenggarakan oleh Jababeka ini.

Kedepannya masih ada dua seri webinar yang akan diselenggarakan di bulan Januari yakni 14 Januari 2021 dengan judul 101 steps: toward successful Industry 4.0. Sedangkan episode terakhir dari webinar series ini, akan dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2021 dengan judul Connect People to build Industry 4.0 ecosystemthrough Fablab.

Tjahjadi Rahardja berargumen bahwa kehadiran Fablab Jababeka pada bulan Januari 2021 mendatang akan menjadi suatu fasilitas yang diperuntukan bagi semua lapisan masyarkat baik pelaku industry, mahasiswa, teknisi, pekerja, sehingga memungkinkan mereka untuk belajar dalam mengimplementasi Industry 4.0.

"Fablab Jababeka akan menyediakan pengembangan skill melalui training, workshop, serta mempertemukan para perusahaan penyedia solusi Industry 4.0 dengan perusahaan lain yang membutuhkan solusi tersebut," kata Tjahjadi Rahardja dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Seraya dengan itu, General Manager Jababeka Industrial Estate, Rudy Subrata menyatakan, Fablab Jababeka ini diharapkan menjadi suatu wadah untuk berkolaborasi antara pemangku kepentingan dalam menerapkan Industry 4.0.

"Hal ini menunjukkan bahwa Jababeka Industrial Estate menjadi salah satu pengembang kawasan industri unggulan dan menjadi pioneer dari pengembangan Industry 4.0 di Indonesia," jelas dia.

Fablab Jababeka merupakan salah satu wujud nyata dari Jababeka dalam mendukung persiapan transformasi industri di Indonesia menuju Industri 4.0 dengan kolaborasi pentahelix antara pemerintah, swasta, akademis, masyarakat dan media. 

Dengan pengalaman lebih dari 31 tahun dalam mengembangan kawasan industri, Jababeka berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem Industry 4.0 terbesar dan terbaik di Indonesia dalam waktu kedepan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Jababeka Gandeng Hong Kong Wujudkan Smart City Bertaraf Internasional

PT Graha Buana Cikarang, salah satu anak usaha PT Jababeka Tbk menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan Smart City serta Urban Development dengan Hong Kong Smart City Consortium dalam Belt and Road Summit 2020.

Kerja sama tersebut merupakan salah satu wujud nyata dari Jababeka dalam membangun dan mengembangkan Smart City di Indonesia.

Berawal dari pusat kawasan industri terbesar di Indonesia, kini Kota Jababeka telah bertransformasi menjadi kota mandiri dengan dukungan beragam infrastruktur dan fasilitas kelas dunia.

“Suatu kehormatan dapat bekerja sama dengan Hong Kong Smart City Consortium khususnya dalam mengembangkan Smart City di Kota Jababeka. Diharapkan dengan terbentuknya kerja sama ini dapat menjadi loncatan dan inovasi baru bagi pengembangan kota Jababeka.” kata President Director PT Graha Buana Cikarang Suteja S. Darmono di Jakarta, Rabu (2/11/2020).

Hal senada pun dilontarkan oleh Gary Yeung Chairman Hongkong Smart City Consortium. Dirinya meyakini bahwa kerja sama ini akan membuka berbagai peluang baru dan memberikan dampak positif, khususnya untuk perkembangan ekonomi di Kota Jababeka.

Adapun kerjasama pengembangan Smart City ini akan berfokus pada pengembangan Smart Mobility, Smart Security, Smart Energy & environmental Technologies dan Smart Information & Communication Technologies (ICT) yang telah menjadi keahlian dari Smart City Consortium (SCC).

Smart City sendiri merupakan suatu metode pengembangan kota baru dengan penerapan wawasan dan teknologi terkini yang dapat mentransformasi dan meningkatkan sistem, operasi dan pelayanan di kota tersebut. Konsep Smart City memungkinkan seluruh aspek kota dapat terhubung dan terintegrasi satu sama lain sehingga lebih efisien dan dapat meningkatkan kualitas hidup.

Kedepannya, konsep tersebut akan diterapkan dalam pengembangan kota Jababeka yang memang telah dirancang dan siap menyambut era Internet of Thing (IOT), Artificial Intelegent dan Industry 4.0.

Jababeka meyakini dengan penerapan konsep inovatif ini dapat menyelesaikan berbagai permasalahan kota secara efektif dan efisien, serta dapat meningkatkan pelayanan publik dengan lebih baik dengan dukungan teknologi terkini. 

3 dari 3 halaman

6 Fokus Utama

Konsep Jababeka Smart City memiliki 6 fokus area utama yakni pengembangan keamanan, infrastruktur, kependudukan, lingkungan, sarana transportasi, pusat bisnis & inovasi.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kota Jababeka telah memiliki berbagai infrastruktur lengkap seperti pembangkit listrik mandiri, water treatment plant, smart apps hingga jaringan fiber optic untuk layanan internet berkecepatan tinggi sebagai dasar dari pengembangan Smart City.

“Kedepannya kami terus berinovasi , sehingga nantinya Kota Jababeka akan menjadi Kota pintar seutuhnya dan menciptakan sebuah ekosistem teknologi layaknya Silicone Valley.” Ucap Suteja.

Dirinya pun menambahkan bahwa Jababeka senantiasa membuka diri kepada berbagai pihak yang ingin bekerja sama dan mengembangkan bisnisnya di kota Jababeka. Kota Jababeka saat ini telah menjadi salah satu destinasi unggulan bagi para pelaku bisnis dan investor dari berbagai negara. Sedikitnya lebih dari 2000 perusahaan nasional dan multinasional yang telah bergabung dikawasan Kota Jababeka.

Tak hanya itu, kota Jababeka juga telah dilengkapi dengan kawasan residensial & komersial serta berbagai fasilitas penunjang perkotaan lainnya seperti pusat pendidikan, pusat kesehatan, pusat rekreasi olahraga, hingga pusat perbelanjaan modern.

Kawasan Jababeka yang telah dikembangkan lebih dari 31 tahun telah menjadi magnet tersendiri di koridor Timur Jakarta dan menjadi salah satu pusat perekonomian negara.