Liputan6.com, Jakarta Dalam kunjungan ke Jawa Bagian Tengah pada Senin (20/12), Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa tak hanya memberi pengarahan terkait penyediaan BBM saja. M Fanshurullah Asa yang akrab disapa Ifan juga menyinggung tentang pengembangan Pertashop, untuk dimungkinkan penggunaan dana CSR sebagai bentuk ikhtiar percepatan pembangunan Pertashop.
Baca Juga
Hadir pada kesempatan yang sama tim BPH Migas lainnya, yaitu Koordinator Sub Direktorat Pengawasan BBM BPH Migas, Idham Baridwan berpesan agar pelaksanaan Program Langit Biru, di mana produk Pertalite diberlakukan harga khusus seharga Premium di beberapa daerah, tidak memepengaruhi ketersediaan stok Premium di masa Naru.
Advertisement
"Selain itu pencatatan administrasinya juga harus baik mengingat perbedaan kategori kedua bahan bakar ini," ujar Idham.
Selain itu, Ifan juga berpesan agar Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah dapat berkomitmen untuk menuntaskan progress pelaksanaan IT Nozzle. Meskipun pencapaian Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah nomor dua tertinggi dengan progres 93% setelah MOR III 95%.
Selain itu untuk produk Solar pencatatannya 86%, tertinggi jika dibandingkan rata-rata nasional 70%. Untuk Premium 33% tertinggi nasional dengan rata-rata nasional 10%.
"Namun demikian agar terus ditingkatkan, karena sesungguhnya komitmen Pertamina tuntas akhir tahun ini. Juga penting saat ini ketersediaan BBM aman untuk Natal dan Tahun Baru," ujar Ifan.
Executive General Manager Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Sylvia Grace Yuvenna menjelaskan Pertamina sudah melakukan antisipasi adanya lonjakan konsumsi BBM dan LPG pada masa Naru dengan membentuk Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) yang aktif sejak 7 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021.
"Seminggu terakhir tercatat adanya peningkatan konsumsi BBM di SPBU tol Trans Jawa hingga 50% dari kondisi normal. Pelaksanaan Satgas ini juga menjadi perhatian Pertamina, yang ditandai dengan kunjungan Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, bapak Jumali yang sudah meninjau langsung pelaksanaan Satgas Nataru pada minggu lalu," ungkap Sylvia.
Dalam rapat tersebut, Sylvia juga menanggapi arahan dari BPH Migas terkait progres pelaksanaan IT Nozzle di tempatnya.
"Saat ini kami terus melakukan komunikasi dan koordinasi terkait pengembangan sistem agar data penyalurannya semakin akurat, mengingat ada beberapa hal yang masih menjadi kendala seperti pencatatan multidispenser, dan lainnya," jelasnya.
(*)