Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono melaporakan, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor kelautan dan perikanan mencapai sebesar Rp5,19 triliun hingga per 27 Desember 2020. Adapun total debitur yang disalurkan dalam program itu sebanyak 171.662 orang.
"Hasil ini meningkat signifikan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2019 sebesar Rp3,37 triliun dengan 122.349 debitur," katanya dikutip dari laman resminya, Selasa (29/12/2020).
Baca Juga
Dia merincikan, realisasi kredit ini meliputi usaha budidaya perikanan sebesar Rp1,92 triliun dengan 53.600 debitur, perdagangan hasil kelautan dan perikanan sebesar Rp1,46 triliun dengan 53.400 debitur, penangkapan ikan sebesar Rp1,23 triliun dengan 44,400 debitur.
Advertisement
Selain itu untuk jasa perikanan sebesar Rp359,4 miliar dengan 13,700 debitur, pengolahan hasil perikanan sebesar Rp205 miliar degan 6,3 ribu debitur, dan pergaraman sebesar Rp12,1 miliar dengan 212 debitur.
Di samping itu, untuk target pembiayaan usaha Kelautan dan Perikanan melalui kredit program sebesar Rp5,5 triliun pada tahun 2021 dan meningkat secara bertahap menjadi Rp6,5 triliun pada tahun 2024.
Usul Turunkan Suku Bunga KUR 3 Persen
Untuk meningkatkan kinerja di sektor kelautan dan perikanan, dirinya juga mengusulkan penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 6 persen menjadi 3 persen per tahun.
“Usulan kami penurunan suku bunga kredit, kemudian sinergitas program akselerasi KUR bagi pelaku sektor kelautan dan perikanan, khususnya penerima Bantuan Pemerintah dari KKP,” jelasnya.
Menyoal usulan Menteri KP mengenai penurunan suku bunga KUR dari 6 persen menjadi 3 persen, Menko Airlangga mengatakan akan dibahas lebih lanjut bersama kementerian keuangan. Sebab, penurunan suku bunga KUR akan berdampak pada anggaran subsidi yang harus ditanggung pemerintah.
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Minta Bunga KUR Turun Jadi 3 Persen
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengusulkan penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 6 persen menjadi 3 persen per tahun.
Hal itu disampaikan Menteri Trenggono dalam rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang digelar secara daring di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Usulan kami penurunan suku bunga kredit, kemudian sinergitas program akselerasi KUR bagi pelaku sektor kelautan dan perikanan, khususnya penerima Bantuan Pemerintah dari KKP," ujar Menteri Trenggono dalam keterangan tertulis, Selasa (29/12/2020).
Tak hanya itu, Menteri Trenggono juga mengusulkan adanya perluasan dan kemudahan akses KUR. Terutama untuk nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan serta petambak garam yang terdampak Covid-19.
Kepada Menko Perekonomian, Menteri Trenggono juga menyampaikan capaian KUR sektor kelautan dan perikanan sampai 27 Desember 2020 sebesar Rp5,19 triliun dengan 171.662 debitur. Hasil ini meningkat signifikan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2019 sebesar Rp3,37 triliun dengan 122.349 debitur.
"Realisasi kredit ini meliputi usaha budidaya perikanan sebesar Rp. 1,92 triliun dengan 53.600 debitur, perdagangan hasil kelautan dan perikanan sebesar Rp1,46 triliun dengan 53.400 debitur, penangkapan ikan sebesar Rp1,23 triliun dengan 44,400 debitur, Jasa perikanan sebesar Rp359,4 miliar dengan 13,700 debitur, pengolahan hasil perikanan sebesar Rp205 miliar degan 6,3 ribu debitur, dan pergaraman sebesar Rp12,1 miliar dengan 212 debitur," rincinya.
Selain capaian kredit, Menteri Trenggono juga menyampaikan target pembiayaan usaha Kelautan dan Perikanan melalui kredit program sebesar Rp5,5 triliun pada tahun 2021 dan meningkat secara bertahap menjadi Rp6,5 triliun pada tahun 2024.
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan secara total realisasi KUR per 21 Desember adalah sebesar Rp189 tiliun atau 99 persen dari target Rp 190 triliun ada tahun 2020.
Menyoal usulan Menteri KP mengenai penurunan suku bunga KUR dari 6 persen menjadi 3 persen, Menko Airlangga mengatakan akan dibahas lebih lanjut bersama kementerian keuangan. Sebab, penurunan suku bunga KUR akan berdampak pada anggaran subsidi yang harus ditanggung pemerintah.
Advertisement