Sukses

Menteri Basuki Bangun PLBN di Serasan Natuna, Cuma Bisa Diakses Lewat Laut

PLBN Terpadu Serasan termasuk PLBN dengan kategori Laut, sehingga hanya dapat diakses melalui jalur perairan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di Serasan, Natuna, Kepulauan Riau. Pos Lintas Batas Negara ini hanya bisa diakses melalui jalur perairan atau laut.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, pembangunan Pos Lintas Batas Negara ini diharapkan jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan atau terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Pembangunan Pos Lintas Batas Negara ini juga  sekaligus melaksanakan amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Basuki, dalam keterangan tertulis, Rabu (30/12/2020).

PLBN Terpadu Serasan termasuk PLBN dengan kategori Laut, sehingga hanya dapat diakses melalui jalur perairan. Dari data yang ada jumlah pelintas PLBN Serasan sekitar 30 orang per minggu.

Basuki menuturkan keberadaan PLBN Terpadu Serasan memiliki nilai strategis sebagai beranda terdepan Indonesia karena berbatasan langsung dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara serta Singapura dan Malaysia bagian barat dan timur.

"Konstruksi PLBN Terpadu Serasan mulai dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Direktorat Jenderal Cipta Karya sejak 5 November 2020 dan ditargetkan selesai 27 Februari 2022," ungkap Basuki.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kemajuan Pembangunan

Dia menuturkan saat ini telah dilakukan pekerjaan persiapan dan mobilisasi alat serta material antara lain tiang pancang, pasir, batu split, besi cor, dan alat batching plant dengan progres fisik kontrak tahun jamak (MYC) 3,45 persen atau 81,26 persen untuk Tahun Anggaran 2020.

Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas layanan PLBN dibangun berbagai fasilitas diantaranya gudang barang, gudang transit, mess, dan wisma pegawai. Kemudian juga kantor administrasi, tower air, tempat cuci mobil, 4 rumah dinas, pos jaga, power house, tempat pengelolaan sampah, rumah pompa air, dan bangunan penunjang lainnya.

"Total nilai kontrak pembangunan PLBN Serasan sebesar Rp 133,1 miliar yang bersumber dari APBN tahun 2020-2021 (MYC)," tutur Basuki.

Basuki menuturkan nantinya pembangunan kawasan perbatasan PLBN Terpadu Serasan tidak hanya bangunan pos lintas batas saja, namun juga kantor syahbandar untuk mendukung pengawasan transportasi laut. PLBN Serasan berjarak sekitar 536,61 kilometer dari Pelabuhan Sri Bintan Pura, Kota Tanjung Pinang.

Pengembangan PLBN tersebut kata Basuki merupakan wujud nyata implementasi dalam membangun Indonesia dari pinggiran dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Untuk itu, pembangunan infrastruktur tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa atau kota-kota besar saja, melainkan juga di kawasan perbatasan maupun di pulau-pulau terdepan Nusantara, termasuk di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau," ungkap Basuki.

Reporter:  Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com