Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang kehilangan pendapatan di tengah pandemi Covid-19. Banyak orang memberanikan diri untuk membuka usaha atau bisnis baru. Terutama para milenial.
Bagi milenial, kamu harus bisa melihat setiap peluang dalam kondisi apa pun, termasuk saat pandemi seperti sekarang ini. Di situasi krisis sekalipun, selalu ada peluang yang bisa dimanfaatkan untuk berbisnis.
Jika melihat perkembangan pasar selama pandemi, kamu bisa memperhatikan adanya perubahan pola konsumsi dan tren di masyarakat. Selain itu, masyarakat Indonesia juga lebih banyak terkoneksi secara digital. Jadi, kamu bisa memanfaatkan platform digital sebagai sarana menjangkau calon pembeli.
Advertisement
Apabila sebelumnya kamu sudah memiliki pengalaman dalam berbisnis, sekarang saatnya untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba inovasi baru. Agar bisnismu bisa sukses, kamu harus bisa beradaptasi dengan situasi saat ini dan meningkatkan kualitas produk lewat sarana digital.
Generasi milenial adalah generasi yang kreatif dan penuh dengan inovasi. Modal dan ide bisnis saja tidak akan cukup untuk memulai bisnis saat pandemi. Kamu juga perlu melakukan langkah-langkah berikut ini, seperti dikutip dari Swara, Kamis (30/12/2020):
Mengikuti pelatihan bisnis
Bila kamu tidak memiliki latar belakang di bidang bisnis sebelumnya, mengikuti pelatihan bisa membantu untuk memberikan bekal pengetahuan seputar bisnis. Kamu tidak harus mengikuti kursus berbayar. Sekadar membaca buku dan mengikuti seminar online tentang bisnis sudah cukup membantu.
Kemauan untuk belajar adalah salah satu karakter penting yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha. Dengan mengikuti seminar dan membaca buku seputar bisnis, kamu telah membuka diri pada pengetahuan baru. Artinya, kamu bersedia untuk belajar dan mengembangkan diri demi kesuksesan bisnis.
Berani mencoba
Sebenarnya, banyak sekali orang yang memiliki rencana untuk memulai bisnis saat pandemi. Akan tetapi, tidak semua orang mempunyai keberanian untuk benar-benar menjalankannya.
Jika kamu ingin bisa mendapat kesuksesan dari bisnismu, kamu harus berani mencoba dan mengambil risiko. Jangan hanya memikirkan dan merencanakan ide, tapi tidak melakukan aksi nyata untuk mewujudkannya.
Ide yang tidak diwujudkan sampai selamanya hanya akan menjadi ide. Memulai bisnis memang penuh dengan risiko, tapi kamu harus berani dan sanggup memikirkan cara untuk meminimalisir risiko tersebut.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Survei pasar
Saat sudah memulai bisnis, tentunya kamu ingin produk dari bisnismu diminati oleh banyak orang. Untuk itu, kamu perlu melakukan survei pasar guna memahami minat dan harapan target konsumen.
Survei pasar bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan mengikuti tren di media sosial, atau melakukan wawancara dengan calon konsumen. Survei ini tidak hanya berhenti sampai bisnismu sudah benar-benar diluncurkan.
Ketika bisnis sudah berjalan, kamu tetap perlu mengetahui minat masyarakat dengan melakukan survei secara berkala. Hal ini akan membantu kamu supaya bisa menghadirkan produk yang memang benar-benar dibutuhkan oleh orang banyak.
Menentukan minat
Sebagai pebisnis, kamu tentu akan lebih menikmati bisnis yang dijalankan bila bisnis tersebut sesuai dengan minat dan hobimu. Saat kamu mengerjakan sesuatu yang memang kamu sukai, kamu pasti akan lebih betah dan tidak mudah mengeluh.
Saat akan menentukan ide bisnis, tentukan dulu apa saja hal-hal yang kamu sukai. Dari sana, kamu bisa mengembangkan ide yang kira-kira relevan untuk dijadikan ide bisnis.
Buatlah daftar minat dan hobi dalam secarik kertas, lalu tentukan minat yang paling sesuai untuk dijadikan bisnis. Misalnya, kalau kamu memiliki hobi di bidang olahraga, kamu bisa memulai bisnis penjualan alat olahraga ataupun kursus olahraga online.
Menghitung modal usaha
Modal merupakan komponen yang penting ketika akan memulai bisnis saat pandemi. Sebelum bisnis diluncurkan, kamu harus mempertimbangkan apa saja daftar pengeluaran yang memerlukan dana dan berapa besar dana tersebut harus disediakan.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika akan menghitung modal. Pertama, perhitungkan berapa banyak karyawan yang akan kamu rekrut dan berapa besar gaji mereka. Kemudian, hitung juga biaya sewa lokasi, biaya telepon, listrik, air, biaya pengiriman, dan lain sebagainya.
Setiap pebisnis pasti memiliki daftar keperluan modal yang berbeda-beda. Karena itu, kamu harus mencatat secara detail apa saja yang memang dibutuhkan oleh bisnismu dan berapa biayanya.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, kamu akan menjadi lebih siap untuk memulai bisnis saat pandemi. Sebagai generasi milenial, beranilah untuk berinovasi dan menghadapi tantangan dalam berbisnis.
Advertisement