Liputan6.com, Jakarta- Pertama kali mendengar kabar soal virus corona yang menyebar di Wuhan, China, Muhammad Risqi langsung terpikir untuk mencari bisnis sampingan. Dia yakin, kalau sampai virus ini masuk ke Indonesia, pasti bisnisnya di bidang showbiz dan event organizer akan sangat terdampak.
Dan benar saja. Saat virus corona akhirnya diumumkan telah menginfeksi masyarakat Indonesia, Risqi tak terkejut.
Baca Juga
Dia pun sudah mengambil ancang-ancang untuk segera mencari hal lain untuk dikerjakan. Sebab, bisnisnya benar-benar berhenti total saat PSBB akhirnya diberlakukan. Risqi harus Berani Berubah.
Advertisement
“Satu minggu saya jalan keliling di Jagakarsa sini, kok saya liat tukang sayur kok rame ya, nggak ada yang sepi, saya bilang. Wah terus saya mikir, kenapa nggak saya coba jualan sayur ya,” ungkap Risqi kepada Tim Berani Berubah.
“Besoknya dengan modal Rp 1.500.000 tuh, saya jalan pagi-pagi ke pasar, cek pasar, beli dikit. Awalnya saya cuma beli bawang merah, kentang, bawang putih, sama cabe. Saya cuma jual 4 item,” lanjutnya.
Siapa sangka, ternyata coba-coba jualan sayur seperti itu banyak peminatnya. Awalnya, Risqi hanya berjualan dari sebuah truck pickup. Namun, dari sayur segar Risqi perlahan mulai merambah ke ikan segar, dan akhirnya minimarket.
“Akhirnya yaudah deh, saya sama temen-temen kantor karena saya udah panggil mereka untuk masuk kerja, ayo kita pikirin deh. Kita pikirin ini jadi serius, jadi bisnis baru,” tutur dia.
Terinspirasi dari cita-citanya untuk bisa mengunjungi Jepang, Risqi pun menamai bisnis jualan sayur dan ikan segarnya ini Tsukiji Mart. Karyawan yang bekerja memakai baju ala Jepang, lengkap dengan ikat kepalanya.
"Ya udah, bertahap. Mulai dari buka lagi di pinggir jalan gitu ya, buka lagi, sampai akhirnya kita relakan satu ruangan kantor kita untuk dijadikan minimarket," ujar Risqi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Buah Pantang Menyerah
Untung diraup, Risqi pun bisa bernafas lega. Karyawannya bisa mengerjakan hal lain selama bisnis showbiz tidak berjalan. Omset yang didapat pun mencapai ratusan juta perbulannya. Semua karena Risqi pantang menyerah.
Menurutnya, bila dia pasrah saja saat pertama kali PSBB diumumkan pemerintah, mungkin saat ini dia sudah tidak bekerja.
“Mungkin saya juga sudah jadi pengangguran di rumah, sambil menunggu kapan izin dari pemerintah akan keluar untuk kegiatan-kegiatan event,” kata Risqi.
“Usaha itu nggak perlu modal besar. Saya aja dari 1,5 sampai ratusan juta. Itu cuma modal niat, pantang menyerah, terus berinovasi, dan Berani Berubah,” sambung dia.
Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah Risqi maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.
Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.
Ingin tahu cerita lengkapnya, simak dalam video berikut ya.
Advertisement