Sukses

11 Bulan WFH, Sri Mulyani Bakal Sewakan Ruang Kantornya

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku sempat memiliki rencana untuk menyewakan ruangan kantor tempat dirinya bekerja

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku sempat memiliki rencana untuk menyewakan ruangan kantor tempat dirinya bekerja. Hal itu dikarenakan sudah hampir 11 bulan karena pandemi Covid-19 ruangan kerjanya dibiarkan kosong begitu saja.

“Saya sudah hampir 11 bulan nggak ke kantor. Hanya ke kantor kalau ada perlu dan sangat jarang. Jadi saya bilang ke anak buah kalau gitu kantor saya saya sekaligus bisa kita sewakan,” ujarnya dalam webinar virtual, Senin (4/1/2021).

Menurut Bendahara Negara itu, menyewakan kantor dan ruangan lainnya di Kementerian Keuangan akan memberikan manfaat terutama ke penerimaan negara. Sehingga bisa menambah pemasukan negara meski tidak signifikan.

“Kita bisa dapat manfaat (dari menyewakan gedung) karena bisa kerja dari rumah,” kata Sri Mulyani.

Dia menyebut, rencana itu bisa dibilang menjadi salah satu manfaat dari pandemi Covid-19. Sebab bisa menimbulkan ide baik karena masyarakat saat ini lebih nyaman menggunakan digital.

“Karena dengan pandemi kita dipaksa untuk pindah kepada kerangka digital, kegiatan yang didukung transformasi digital,” tegas Sri Mulyani.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sri Mulyani: Pandemi Covid-19 buat Beban Perempuan Kian Berat

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut dampak pandemi Covid-19 membuat beban perempuan semakin berat. Sebab selain harus bekerja, mereka juga harus menjaga atau membimbing anak-anaknya sekolah selama masa Work From Home (WFH).

"Pendidikan terpengaruh Covid-19, maka dampak ke perempuan sangat tidap profesional jauh lebih berat," kata Sri Mulyani dalam webinar Kaukus Perempuan Parlemen RI, Senin (4/1/2020).

 Dia mengatakan, dengan diberlakukannya WFH mereka harus tetap bekerja dari rumah. Di samping itu mereka juga harus membimbing putra-putrinya belajar selama di rumah. "Dan itu tidak terjadi sebelumnya," imbuhnya.

Tidak hanya itu, dalam keadaan berat seperti sekarang ini, perempuan juga bisa menjadi korban kekerasaan dalam rumah tangga, bahkan angkanya meningkat. Alasannya beragam. "Ini harus bener-bener diwaspadai," ujarnya.

Menurut Bendahara Negara itu, fenomena Covid-19 ini berikan dampak sifat tidak hanya bisa dikuantifikasi dari sisi uang saja, tetapi mental dan kesehatan masyarakat harus juga diwaspadai.

"Uang tidak kembalikan nyawa seseorang tapi paling tidak ini juga menunjukkan keberpihakan negara terhadap mereka hadapi tantangan paling besar dan digaris terdepan," ujar Sri Mulyani.