Sukses

Belajar Mengelola Uang dari Miliarder Bill Gates

Investasi yang baik datang untuk mempertahankan Anda dari kemunduran dan kekecewaan jangka pendek.

Liputan6.com, Jakarta Siapa tak kenal Bill Gates. Dia merupakan seorang yang jenius. Prestasinya yang gemilang membuat Gates akhirnya bisa mendirikan Microsoft dan menjadi miliarder dunia.

Padahal, dia sempat putus kuliah pada usia 19 tahun. Putusnya kuliah tersebut tidak membuat semangat Bill Gates surut.

Dia justru berpikir untuk membuat sebuah perangkat seperti komputer yang pasti akan menjadi kebutuhan banyak orang.

Saat beberapa orang memilih menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dan menghabiskan uang, berbeda dengan Bill Gates. Dia justru terus mengasah diri hingga sukses seperti saat ini.

Melansir laman CNBC, Jumat (8/1/2021), ternyata sejak Microsoft berdiri, Gates bersikeras untuk selalu mencukupi uang yang dia miliki di bank sehingga dia mampu menjaga perusahaannya tersebut agar tetap hidup selama 12 bulan tanpa adanya pendapatan yang masuk. Hal itu membuat Gates selalu merasa berhati-hati untuk menghindari kesalahan.

“Saya harus selalu berhati-hati agar tidak mempekerjakan terlalu banyak orang,” ujarnya dalam wawancara di acara The Ellen DeGeneress Show tahun 2017.

“Saya selalu khawatir karena orang yang bekerja untuk saya terkadang ada yang lebih tua dari saya dan memiliki anak. Saya selalu berpikir, ‘bagaimana jika perusahaan kami tidak dibayar?’, apakah saya dapat memenuhi gaji pegawai?” lanjut Gates.

Optimisme dan Pesimisme yang Berdampingan

Jika Anda perhatikan, optimisme dan pesimisme terlihat berdampingan di hampir semua perusahaan dan maupun seseorang yang memiliki karier yang sukses.

Mungkin terlihat brelawanan, tetapi dua hal tersebut sebenarnya saling bekerja sama untuk menjaga keseimbangan.

Gates memahami bahwa seseorang hanya bisa menjadi orang yang optimis dalam jangka panjang jika dia cukup pesimis untuk bertahan dalam jangka pendek.

Cara terbaik untuk bisa diterapkan adalah dengan menghemat seperti orang yang pesimis dan berinvestasi seperti orang yang sangat optimis.

 

 

Saksikan Video Ini

2 dari 3 halaman

Menghemat sepeti Orang yang Pesimis

Salah satu ahli matematika asal Inggris, John Littlewood membuat The Law of Miracles yang menyatakan bahwa dalam perjalanan hidup seseorang, keajaiban terjadi dengan kecepatan kira-kira satu kejadian per bulan.

“Selama kita menjalani hidup, kira-kira delapan jam per harinya, kita akan melihat dan mendengar hal-hal yang terjadi pada kita dengan kecepatan per detik,” jelas Fisikawan Freeman Dyson.

“Jadi jumlah total peristiwa yang bisa terjadi adalah 30.000 per hari atau sekitar satu juta per bulan.”

“Dengan sedikit pengecualian, peristiwa tersebut bukanlah mukjizat karena tidak signifikan. Kemungkinan keajaiban ada sekitar satu per satu juta peristiwa. Oleh karena itu, kita harus mengharapkan sekitar satu keajaiban terjadi setiap bulannya,” lanjutnya.

Memikirkan hal-hal luar biasa lain yang mungkin bisa terjadi dan didorong dengan statistik yang jelas itu penting karena hal tersebut berlaku untuk menghindari terjadinya sesuatu yang buruk nantinya.

Perlu memikirkan tentang peristiwa yang mungkin bisa saja terjadi dengan waktu cukup lama, seperti dalam waktu 100 tahun.

Misalnya, banjir yang akan terjadi 100 tahun, atau badai, gempa bumi, krisis keuangan, penipuan, pandemi, kehancuran politik, resesi ekonomi, dan sebagainya.

Tetapi peristiwa itu tidak berarti benar-benar terjadi setiap 100 tahun. Ada kemungkinan sekitar 1 persen peristiwa itu dapat terjadi pada tahun tertentu.

Namun, ketika ada ratusan peristiwa yang akan terjadi dalam waktu 100 tahun itu, pikirkanlah seberapa besar kemungkinan akan terjadinya peristiwa tersebut. Itu merupakan tindakan yang cukup bagus.

Mungkin saja akan ada 1 persen peluang terjadinya pandemi bencana baru, orang mengalami depresi, terkena bencana banjir, atau terjadinya keruntuhan politik. Kemungkinan terjadinya hal-hal buruk seperti itu akan tejadi sangat tinggi, entah di tahun ini atau tahun-tahun berikutnya.

Hukum Littlewood menyadarkan bahwa kita perlu mengharapkan adanya keajaiban yang datang setiap bulan. Sebaliknya, mengharapkan adanya masalah sesering mungkin.

Dunia terasa mengalami banyak perubahan rata-rata sekitar 10 tahun sekali. Di beberapa negara, negara bagian, atau kota, setidaknya terjadi setiap satu hingga tiga tahun, umumnya. Terkadang rasanya seperti mendapat nasib buruk. Begitu terasa Hukum Littlewood lebih sering bekerja. Sesuatu yang berbeda menjadi salah sehingga cenderung menyebabkan malapetaka pada saat-saat tertentu.

Karena itu, menabung dengan rasa pesimis berarti Anda dapat mengira seberapa banyak hal buruk yang akan terjadi nantinya. Hal seperti itu sangat umum di tingkat global, nasional, lokal, bisnis, dan juga untuk pribadi.

Jadi, berhematlah saat banyak uang karena Anda akan membutuhkan banyak keperluan untuk menangani masalah-masalah yang ada.

Jadilah sedikit paranoid untuk mempersiapkan asumsi yang Anda pegang saat ini karena asumsi tersebut sewaktu-waktu dapat berubah atau rusak di lain hari.

 

 

3 dari 3 halaman

Berinvestasi dengan Optimis

Alangkah lebih baik menjadi orang yang berusaha memecahkan dan menyelesaikan masalah bisnisnya dibandingkan berpura-pura sukses atau justru membuat masalah.

Hal itu akan menyebabkan kemungkinan menghasilkan sesuatu yang cenderung lebih ke arah yang lebih maju untuk jangka panjang walau di tengah keterpurukan yang sering terjadi.

Sedikit demi sedikit memecahkan satu masalah ke masalah berikutnya. Dari masalah tersebut bisa banyak bereksperimen. Karena kemajuan bersifat kumulatif dan kemunduran bersifat sementara serta peluang berjangka panjang lebih condong ke arah pertumbuhan. Hal-hal seperti itulah yang diperlukan.

Jika sebuah peluang dapat menguntungkan Anda, tentu itu bisa dipertahankan dalam waktu yang lama. Menjadi orang yang optimis saja tidak cukup. Anda perlu menjadi orang yang optimis dengan penuh semangat.

Singkatnya, semua investasi yang baik datang untuk mmepertahankan Anda dari kemunduran dan kekecewaan jangka pendek sehingga Anda dapat menikmati kemajuan dan penggabungan jangka panjang.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati