Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Dolar AS) berpotensi melemah pada perdagangan Rabu ini. Dalam pembukaan, rupiah sebenarnya menguat tipis.
Mengutip Bloomberg, Rabu (6/1/2021), rupiah dibuka di di angka 13.912 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.915 per dolar AS.
Baca Juga
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.912 per dolar AS hingga 13.919 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat 0,96 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.926 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.945 per dolar AS.
"Rupiah mungkin masih bergerak melemah hari ini mengikuti pelemahan nilai tukar regional terhadap dolar AS karena kekhawatiran pasar terhadap penyebaran COVID-19," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Rabu (6/1/2020).
Selain itu, lanjut Ariston, pasar juga menantikan hasil pemilu ulang di AS untuk memilih wakil senat negara bagian Georgia, sehingga untuk sementara pasar kembali ke aset aman dolar AS sampai hasil keluar.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Rupiah
Menurut Ariston, hasil pemilu tersebut sangat penting untuk menentukan partai mana yang memegang kendali di Senat AS.
"Bila demokrat memegang kendali di senat, ini akan membantu pekerjaan Presiden terpilih Joe Biden dan bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan pada akhir tahun rupiah bergerak di kisaran Rp13.900 per dolar AS hingga Rp13.980 per dolar AS.
Pada Selasa (5/1) rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp13.915 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.895 per dolar AS.
Advertisement