Sukses

Kadin: Akses Vaksinasi Covid-19 Mandiri Bakal Kurangi Beban APBN

Akses vaksinasi Covid-19 oleh pihak swasta akan dapat mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani, mengatakan akses vaksinasi Covid-19 oleh pihak swasta akan dapat mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain itu, juga akan mempercepat proses pendistribusian.

"Dibukanya akses vaksinasi mandiri akan mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk memenuhi kebutuhan biaya vaksinasi," kata Rosan dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (14/1/2021).

Rosan mengungkapkan, pihak swasta berkeinginan ikut berpartisipasi menyukseskan dan mempercepat pelaksanaan program vaksinasi ke seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini mengingat distribusi vaksin mencapai 400 juta ke seluruh Indonesia dengan target jangka waktu kurang dari satu tahun.

Menurutnya, vaksinasi mandiri swasta khususnya bisa diperuntukan bagi kalangan dunia usaha, karyawan, dan keluarga karyawan.

"Apabila aksesnya dibuka, swasta siap mendistribusikan vaksin yang ada dalam list Kementerian Kesehatan yang sudah mendapatkan izin dari BPOM kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang ada," kata Rosan.

Rosan sendiri menjadi salah satu penerima awal vaksin Covid-19 yang mewakili kalangan pengusaha.

Vaksinasi ini dilakukan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat dan mendapatkan label Halal dari MUI. Hasil evaluasi BPOM menunjukkan, Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen, lebih tinggi dari standar WHO sebesar 50 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ketua Kadin Cerita Pengalaman Divaksin Covid-19 Pertama: Enak, Semangat, Nyaman

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, memberikan kesannya pasca menerima penyuntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac perdana di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Januari 2021.

Pria yang hadir selaku perwakilan pengusaha ini menceritakan pengalamannya setelah disuntik vaksin Covid-19, yang menurutnya tidak terasa menyakitkan dan berdampak setelahnya.

"Alhamdulillah, yang dirasakan sekarang enak, semangat, nyaman, enggak ada keluhan apa-apa Alhamdulillah," ujar Rosan, Rabu (13/1/2021).

Dia kemudian menceritakan proses penyuntikan yang dimulai dengan pengecekan seperti tensi darah oleh tim dokter, untuk kemudian ditanyakan riwayat kesehatannya dan setelah itu kembali dicek persyaratan dan memulai vaksinasi.

"Enggak lebih dari 5 menit divaksinnya, Alhamdulillah, dan saya merasa segar-segar selalu," ungkap Rosan.

Rosan pun mengatakan, proses vaksinasi bukan berarti selesai begitu saja. Dia menyampaikan, penerima vaksin Covid-19 dari Sinovac tahap pertama ini akan kembali disuntik untuk yang kedua kali 14 hari setelahnya, tepatnya pada 27 Januari 2021.

"Dokumennya setelah 30 menit (pasca penyuntikan) baru nanti diambil lagi. Dan pada tanggal 27 (Januari 2021), 14 hari kemudian akan dilakukan vaksin kedua," pungkas Rosan. 

3 dari 3 halaman

Wakili Pengusaha, Ketua Kadin Rosan Roeslani Disuntik Vaksin Covid-19 Perdana

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani datang ke Istana Kepresidenan Jakarta untuk menerima penyuntikan vaksin Covid-19buatan Sinovac, Rabu 13 Januari 2021.

Rosan hadir ke Istana Kepresidenan selaku pihak yang bersedia menjadi perwakilan bagi pelaku usaha di Indonesia untuk turut mensukseskan program vaksinasi Covid-19.

Saat memberikan kata sambutan, Rosan turut mengucapkan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintah yang telah mempercayakannya untuk disuntik vaksin Covid-19.

"Pertama tama saya tentunya saya berterimakasih pada bapak Presiden dan pemerintah yang memberikan kepercayaan untuk mendapat vaksinasi," ujarnya, Rabu (13/1/2021).

Pada kesempatan tersebut, Rosan juga berharap program vaksinasi ini dapat jadi jawaban untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 yang telah berjalan sekitar 10 bulan lamanya di Indonesia.

"Kita tentunya menyambut baik dan mengapresiasi pemerintah, karena inilah yg kita butuhkan ke depannya agar sektor kesehatan dan juga yang terdampak oleh Covid-19 ini bisa terkendali dan tumbuh di tahun 2021," tuturnya.

Adapun Rosan mulai duduk di meja pendaftaran dan verifikasi pada pukul 10.26 WIB. Setelah itu ia beralih ke meja kedua untuk melakukan screening atau pemeriksaan kesehatan.

Selanjutnya, dia beralih ke meja ketiga dimana penyuntikan vaksin Covid-19 dari Sinovac dilakukan oleh pihak vaksinator. Setelahnya ia diberi waktu 30 menit untuk menunggu reaksi penyuntikan di meja keempat.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.