Sukses

Erick Thohir Ungkap Kritik Jadi Obat Terbaik untuk Dongkrak Kinerja Perusahaan

Sebagai pejabat publik, Menteri BUMN Erick Thohir ingin ada keterbukaan dan transparansi antara para pimpinan dengan karyawan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir minta kepada para karyawan pendamping Nasabah PT PNM (Persero) atau sering disebut dengan AO untuk memberikan kritik dan saran untuk perusahaan. Sebab para AO merupakan garda terdepan dalam menjalan berbagai kebijakan perusahaan.

"Saya ingin dengar langsung dari para AO mungkin ada perwakilan. Ada tidak kritik dan saran? karena kalian yang terdepan untuk para pimpinan yang hadir di sini termasuk saya," kata Erick dalam acara BERTEMAN PNM (Bersama Erick Thohir Temu AO Nasabah PNM), Jakarta, Sabtu, (16/1/2021).

Sebagai pejabat publik, dia ingin ada keterbukaan dan transparansi antara para pimpinan dengan karyawan. Sebab kritik dan saran merupakan obat dari kinerja perusahaan.

"Ini era keterbukaan, era transparansi. Harus terbuka pada kritik dan saran, itu obat yang baik," kata dia.

Sebaliknya ragam pujian kata Erick justru menjadi racun dan bisa menghancurkan. "Kalau kita dipuji-puji terus, itu racun," ungkapnya.

Maka dari itu, Erick selalu mengajarkan jajaran BUMN agar terbuka pada kritik dan saran. Dia pun meminta para AO untuk tidak takut dalam menyampaikan atau berpendapat.

"Adik-adik AO jangan takut, jangan takut juga ini dicatat direksi terus jadi tripal merah," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Tuntut Direksi BUMN Belajar pada Milenial

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMNErick Thohir meminta kepada seluruh jajaran direksi perusahaan BUMN untuk mau belajar ke generasi milenial. Hal ini agar para direksi mau peduli pada masyarakat dan punya kepekaan terhadap perubahan zaman.

Permintaan khusus kepada direksi BUMN tersebut erick hohir sampaikan dalam acara Temu Account Officer (AO) Nasabah PNM (Permodalan Nasional Madani) secara virtual, Sabtu (16/1/2021).

Pada kesempatan tersebut, ia mengklasifikasikan generasi milenial ke dalam dua kelompok, yakni milenial perkotaan dan milenial yang langsung bersentuhan pada masyarakat.

"Dua milenial ini punya pola pikir berbeda, tapi ada kesamaan. Mereka peduli pada perubahan yang terjadi, peduli pada masyarakat," kata Erick Thohir.

Berbekal pemahaman tersebut, Erick pun ingin menantang seluruh perusahaan BUMN untuk memiliki empati yang sama dengan para milenial.

"Kalian harus menjadi contoh konkret yang luar biasa untuk para pimpinan BUMN. Kalian turun ke jalan. Banyak pemimpin BUMN hanya duduk di meja," imbuh dia

"Ini yang saya challenge kenapa, karena itu juga yang dicontohkan bapak Presiden Jokowi, bahwa kita sebagai pimpinan BUMN bukan hanya bisa mengarahkan tapi bisa melihat apa yang terjadi real story," tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Erick Thohir juga turut mengapresiasi para Account Officer (AO) PNM yang mayoritas kaum milenial, dimana mereka terus mau belajar dan berdedikasi untuk mendampingi pihak nasabah.

"Ini terus terang saya ucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnyanya pada adik-adik AO yang terus berjuang. Ini harus dibalas, karena itu saya ingin ada perubahan di BUMN itu sendiri," pungkas Erick Thohir.