Liputan6.com, Jakarta - Izin analisis dampak lalu lintas (andalalin) diperlukan suatu badan usaha sebelum menggarap proyek infrastruktur. Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 75 Tahun 2015 pasal 5.
Kini, untuk memudahkan pelaku usaha membuat andalalin, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkenalkan sistem Si Andalan. Sistem ini dirancang sedemikian rupa untuk mempersingkat waktu pengurusan perizinan agar proyek infrastruktur dapat segera dibangun.
Baca Juga
"Saya menyambut baik langkah yang dilakukan ini terutama bagi dunia usaha, dimana ini bagian yang penting dari keseharian masyarakat. Kita ingin transportasi ini aman, lancar tercermin dari ketertiban dan taat aturan," sambut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam webinar Kemudahan Mengurus Perizinan bersama Si Andalan, Rabu (20/1/2021).
Advertisement
Menhub Budi mengatakan, peluncuran Si Andalan ini bukti bahwa selain menginginkan kegiatan ekonomi masyarakat bergerak dengan baik, pemerintah juga ingin tata kota dapat rapi dan teratur.
Format perizinan melalui Si Andalan ini diklaim mudah dan murah karena mengandalkan teknologi sehingga pelaku usaha tidak perlu melakukan kontak fisik. Lalu, proses perizinannya juga cepat, bisa selesai dalam waktu 3 hari.
"Jadi pemerintah membuat sistem perizinan yang mudah, murah, di satu sisi swasta juga harus menaati peraturan ini," tandasnya.
Peluncuran Si Andalan ini juga bagian dari komitmen Kemenhub dalam mendorong UU Cipta Kerja, yang mana perizinan harus dipermudah dan dipangkas sedemikian rupa. Dengan begitu, investasi akan lebih mudah masuk.
"Diharapkan nantinya ada suatu kesempatan kerja yang banyak dengan itu dan bisa menyerap tenaga kerja," tutur Menhub.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub Harap Gerakan Bangga Buatan Indonesia Mampu Bangkitkan Ekonomi
Pemerintah meluncurkan gerakan Bangga Buatan Indonesia hari ini, Senin (11/1/2021). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, peluncuran ini dilakukan di 3 tempat yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Yogyakarta International Airport dan Bandara Soekarno-Hatta.
Gerakan ini bertujuan mengajak masyarakat untuk membeli dan menggunakan produk lokal yang diproduksi UMKM. Menhub bilang, kelangsungan usaha produk lokal perlu ditopang dengan meningkatkan daya beli masyarakat.
"Oleh karena itu, Bangga Buatan Indonesia dicampaign dan diluncurkan untuk mendorong national branding produk lokal unggulan yang sudah dikurasi dan diharapkan bangkit dan tumbuh sehingga menciptakan industri baru yang mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Menhub dalam peluncuran gerakan Bangga Buatan Indonesia secara virtual, Senin (11/1/2021).
Menhub melanjutkan, sesuai dengan anjuran Presiden Joko Widodo, masyarakat Indonesia seyogyanya memanfaatkan produk lokal untuk kebutuhan dan keinginan mereka. Produk lokal, yang sering dipandang sebelah mata, ternyata memiliki kualitas yang patut dibanggakan.
Oleh karenanya, meskipun pandemi Covid-19 masih melanda tanah air, pelaku UMKM didorong untuk tetap bertahan hidup. Salah satu caranya, dengan tetap berinovasi dalam menghasilkan produk berkualitas, lalu didukung masyarakatnya yang membeli produk lokal.
Apalagi, transaksi di tengah pandemi juga semakin mudah dengan fitur-fitur digital, seperti QR Indonesia Standard (QRIS) karena bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dan tidak perlu dilakukan dengan aktivitas fisik dan sosial.
"Justru di kala kita tidak bisa melakukan kegiatan dengan leluasa tapi sangat yakin kemampuan UMKM memproduksi produk berkualitas tinggi bisa dilakukan. Transaksi non cash juga brilian, insya Allah akan terjadi pertumbuhan yang eksponensial dari transaksi tersebut," kata Menhub Budi.
Menhub bilang, pihaknya juga akan melakukan peluncuran gerakan ini di Stasiun Gambir pada 17 Januari mendatang.
"Nanti kita kombinasikan dengan produk yang ada hubungannya dengan transportasi, yaitu sepeda, sepeda listrik dan motor yang memang kreasi milenial yang sangat membanggakan," tandasnya.
Advertisement