Sukses

Imbas Pandemi, Pembiayaan Proyek Berbasis Syariah Turun Jadi Rp 23,29 Triliun

Sepanjang 2020 Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) telah membiayai proyek infrastruktur pada delapan Kementerian Lembaga (KL)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman mencatat sepanjang 2020 Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) telah membiayai proyek infrastruktur pada delapan Kementerian Lembaga (KL). Adapun nilai pembiayaanya sebesar Rp27,35 triliun yang terdiri dari 630 proyek yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

"Namun seiring dengan reafocus kebijakan anggaran untuk penangaan pandemi Covid-19 berdampak juga adanya beberapa KL yang mengusulkan pemotongan alokasi proyek SBSN tahun 2020," jelas dia dalam acara Forum Kebijakan Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melalui SBSN di Jakarta, Rabu (20/1/2021).

Sehingga nilai pembiayaan proyek SBSN tahun 2020 yang awalnya sebesar Rp27,35 triliun berubah jadi Rp18,16 triliun atau sebesar Rp23,29 triliun, jika ditambahkan alokasi kucuran dan lanjutan dari proyek SBSN 2019.

Adapun rincian dari pembiayaan SBSN 2020 diantaranya 30 proyek infrastruktur transportasi pada Kementerian Perhubungan dengan nilai Rp6,9 triliun. Kemudian 171 infrastruktur jalan dan jembatan pada Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR dengan nilai Rp10,6 triliun.

Selanjutnya 60 proyek infrastruktur pengendalian banjir, lahar, bendungan dan embung pada Dirjen SDA PUPR dengan nilai pembiayaan Rp4,5 triliun.

10 proyek embarkasi haji dan 40 proyek pusat pelayanan haji terpadu Dirjen Kemenag senilai Rp460 miliar, 8 pembangunan sarana fasilitas PTKIN dan 136 Madrasah di Dirjen Islam Kemenag senilai Rp2,9 triliun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Selain itu ada pula 228 proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung balai nikah manasik haji di Kemenag senilai Rp300,56 miliar, 8 proyek pembangunan taman nasional, dua proyek pembangunan laboratorium lapangan dan pembangunan SMK kehutanan di Kementerian lhk senilai Rp237,41 miliar.

Kemudian, 24 proyek pembangunan gedung perguruan tinggi di Kemendikbud senilai Rp1,49 triliun, satu proyek pengembangan laboratorium senilai Rp70 miliar, empat proyek pembangunan laboratorium di LIPI senilai Rp500 miliar dan satu proyek pembangunan laboratorium di LPAN senilai Rp125 miliar.

"Secara umum, realisasi proyek SBSN 2020 tersebut cukup memuaskan dan tentu kami apresiasi atas capaian kinerja proyek SBSN 2020 namun masih banyak yang perlu ditingkatkan," jelasnya.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com