Sukses

Lebih dari 900 Mahasiswa Ikut Kuliah Umum bersama Mantan Wakil Menteri ESDM

Arcandra Tahar adalah salah satu mantan Wakil Menteri ESDM periode 2016-2019 dan dalam kuliah umum itu, dia menekankan adanya isu global warming yang membutuhkan peralihan dari energi fosil ke EBTKE.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) lewat Politeknik Energi & Mineral (PEM) Aka Migas, memulai semester genap dengan kuliah umum bersama Arcandra Tahar pada Senin (18/1).

Diketahui Arcandra Tahar adalah salah satu mantan Wakil Menteri ESDM periode 2016-2019. Kuliah umum yang digelar secara daring melalui aplikasi Zoom dan live streaming via channel Youtube BPSDM itu mengangkat tema Booming Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) apakah pertanda senja bagi pemakaian energi fosil?

Kuliah umum itu dibuka dosen sekaligus moderator, Arya Dwi Candra, lalu ada sambutan dari Direktur PEM Akamigas, Perry Burhan. Dengan jumlah peserta yang hadir ada 969 orang, dari mahasiswa tingkat 1 sampai 4, juga diikuti oleh dosen, pegawai Kementerian ESDM, beserta masyarakat umum.

Dalam paparannya, Arcandra Tahar mengemukakan bahwa berdasarkan data Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) menyebutkan bahwa komoditas energi fosil akan terus mengalami peningkatan hingga 2045.

"Berdasarkan data itu, permintaan untuk minyak dan gas ke depannya masih cukup bersinar namun kita wajib juga mengembangkan energi terbarukan" pesan Arcandra.

Arcandra menekankan adanya isu global warming yang membutuhkan peralihan dari energi fosil ke EBTKE.

"Indonesia sendiri banyak yang bisa dikembangkan. Di mana ada sumber energi terbaik, di situlah kita lakukan pembaharuan. Pembaharuan energi sebaiknya dikelola berdasarkan kearifan lokal, misalnya negara Belanda banyak memakai kincir angin karena anginnya memang kencang. Sedangkan Italia banyak gunung api jadi bagus untuk panas bumi," jelasnya. 

Bila dibandingkan tenaga surya dan angin, Arcandra berpendapat bahwa panas bumi masih lebih kompetitif dan menguntungkan untuk Indonesia.

"Di sinilah PEM Akamigas bisa menjadi tempat pembelajaran untuk konservasi energi," katanya.

Dengan adanya kuliah umum bersama Arcandra, terlihat jelas antusiasme peserta kuliah umum yang tinggi. Hal ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang ditujukan kepada Mantan Wakil Menteri ESDM tersebut.

 

(*)