Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto membagikan pengalamannya ketika mendonorkan plasma konvalesennya untuk pasien yang masih dalam perawatan Covid-19. Dia mengatakan, butuh waktu kurang dari satu jam untuk bisa melakukan donor.
"Proses waktu 45-50 menit jadi tergantung dari jaringan nadi masing-masing pendonor," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Baca Juga
Dia menceritakan, sebelum melakukan donor dirinya terlebih dahulu melakukan pemeriksaan darah dari jauh-jauh hari. Setalah tim dokter melihat dan memutuskan darahnya bisa digunakan, maka dilakukan proses berikutnya di Palang Merah Indonesia (PMI).
Advertisement
"Jadi dua hari sebelum menjadi donor diperiksa darah secara lengap. Kemudian sudah diperiksa darah maka dilihat dan memenui sarat. Baru boleh proses berikutnya," jelas dia.
Setalah di PMI, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) harus menjalani pemeriksaan kembali. Tim dokter, saat itu meminta Airlangga untuk kembali dicek tekanan darahnya dan HB-nya,
"Pada saat HB-nya sudah penuhi persyaratan baru diambil plasamanya proses waktu 45-50 menit," jelas dia.
Sebelumnya diketahui, Menko Airlangga menjadi salah satu peserta plasma konvalesen. Hal tersebut dikatakan Menko PMK Muhadjir di Kantor Palang Merah Indonesia.
"Yang saya hormati Bapak Menko Bidang Perekonomian bapak Airlangga Hartarto yang pada hari ini menjadi salah satu penyitas yang mendonorkan plasma konvalesennya," kata Menko PMK Muhadjir Effendy saat memberikan sambutan dalam siaran telekonferensi, Senin (18/1).
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jubir Kemenko Perekonomian Benarkan Airlangga Hartarto Pernah Positif Covid-19
Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Alia Karenina mengkonfirmasi bahwa Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto memang sempat terdeteksi positif Covid-19 pada 2020 lalu. Sejak kejadian itu, Menko Airlangga sudah diterapkan 3T (testing, tracing dan treatment) secara optimal.
"Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat terdeteksi positif Covid-19 di tahun 2020 lalu," kata dia kepada wartawan, Selasa (19/1).
Terkait dengan mendonorkan plasma konvalesen kemarin, dia bilang, itu sebagai bentuk rasa syukur karena diberikan berkah kesehatan sembuh dari Covid-19. Karenanya mantan menteri perindustrian itu mendonorkan plasma konvalesen untuk membantu percepatan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 lain.
"Selain itu, Beliau juga berharap semakin banyak penyintas Corona yang mendonorkan plasma di masa yang akan datang," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akhirnya mengakui pernah terpapar Covid-19. Namun, dia menolak menjelaskan kapan dirinya terinfeksi virus Corona.
Airlangga memang sempat dikabarkan Covid-19 pada November lalu. Dia juga tak muncul ke publik beberapa minggu. Namun, baik Istana maupun kementerian Ekonomi tak ada yang mau bicara soal itu.
Sebelum akhirnya, kabar ini diungkap oleh Menko PMK Muhadjir Effendy yang menyatakan, Airlangga menjadi salah satu pendonor plasma konvalensenya pada Senin (18/1) kemarin di kantor Palang Merah Indonesia.
Namun Airlangga menolak bicara kenapa kabar dirinya terpapar Covid-19 tidak diumumkan ke publik saat itu.
"Plasma konvalesen diberikan oleh donor yang penyitas covid maksimal 3 bulan setelah sembuh," kata Airlangga kepada merdeka.com, Selasa (19/1).
Advertisement