Sukses

Kata Dahlan Iskan soal Tolak Vaksin Covid-19: Orang Sableng

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan buka suara soal tersedianya beragam jenis vaksin Covid-19 dari berbagai negara.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan buka suara soal tersedianya beragam jenis vaksin Covid-19 dari berbagai negara.

Dengan hadirnya vaksin, maka penularan Covid-19 bisa dicegah sebelum meluas. Dirinya juga mendukung adanya vaksinasi yang dijalankan hampir seluruh negara di dunia, apalagi di Indonesia, status halal vaksin sudah teruji.

Namun, banyaknya pihak yang terang-terangan enggan divaksinasi membuat Dahlan geram.

"Yang saya marah kalau nggak ada yang mau vaksinasi saja. Halal atau nggak di agama itu kan kalau dalam keadaan darurat itu nggak dipersoalkan lagi," ujarnya dalam diskusi virtual Jakarta CMO Club: The Life of Covid-19, Kamis (21/1/2021).

Dahlan Iskan bilang, jika dia masuk ke daftar orang yang divaksinasi, dia akan langsung menerimanya.

"Jadi yang bilang nggak halal itu memang nggak mau saja. Orang kalo nggak mau, alasannya kan banyak. Karena sableng saja, mau beda," ujarnya.

Apalagi, seluruh vaksin mulai dari Sinovac, Pfizer hingga Novavax aman dan dirinya mempercayainya.

"Mungkin Sinovac efikasinya 65 persen, tapi lebih aman. Pfizer 95 persen tapi resikonya lebih tinggi. Semuanya oke," katanya.

Dahlan bilang, China juga tengah melaksanakan vaksinasi massal terutama untuk tenaga kesehatan dan orang-orang yang hendak ke luar negeri. Hal ini sudah dilakukan secara darurat sejak beberapa bulan lalu.

Sebelum ke luar negeri, warga China harus divaksinasi 2 kali dan menunggu 1 bulan.

"Mereka sebelum berangkat, nggak bisa hari ini niat berangkat, besok berangkat, nggak bisa," tutur Dahlan Iskan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Positif Covid-19, Dahlan Iskan Sempat Tolak Isolasi di Rumah Sakit

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menceritakan kronologi dirinya terpapar Covid-19. Seperti yang diketahui, Dahlan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test antigen pada Minggu (10/1/2021).

Awalnya, dia mengaku tidak mau isolasi di rumah sakit (RS) karena merasa sehat dan tidak mengalami gejala Covid-19. Bahkan, banyak yang bilang isolasi di RS justru berbahaya.

"Terlalu banyak yang bercerita di RS justru berbahaya. Toh tidak ada keluhan yang berat. Hanya batuk-batuk kecil. Tidak demam. Sambal istri saya masih terasa pedasnya. Masih menitikkan air liur," demikian dikutip Liputan6.com dari catatan DI's Way: Salah Saya, Selasa (12/1/2021).

Kendati, dua anaknya memaksa agar sang ayah diisolasi di RS. Kebetulan pula, terdapat satu kamar baru kosong di RS langganan keluarganya. Akhirnya, dirinya mengikuti keinginan sang anak.

"Saya ikuti keinginan anak-anak: masuk RS. Tapi tidak boleh langsung ngamar. Ditangani dulu di UGD: Swab-PCR," katanya

Lalu pada pukul 23.00 WIB, test PCRnya menunjukkan hasil strong positive. Dahlan menjelaskan, terdapat 4 macam hasil PCR.

"Ternyata hasil PCR itu 4 macam: negatif, weak positif, positif, dan strong positif. Berarti positif saya ini tidak main-main," katanya.

Dahlan pun mengaku beruntung karena mendengarkan saran anaknya yang memintanya agar diisolasi di rumah sakit.

"Kalau isolasi di rumah, saya tidak akan tahu kondisi organ-organ tersebut. Jatuhnya hanya menduga-duga. Yang justru bisa bikin was-was," tuturnya.

Sementara itu, Dahlan Iskan juga membeberkan kondisi kesehatannya saat diperiksa selama menunggu hasil tes tadi. Tekanan darahnya 144/77, level oksigennya 97, suhu badannya 38 alias tinggi, detak jantungnya 71, pemeriksaan jantungnya yang bagus dan CT Scan paru-parunya yang bersih. Setelahnya, di UGD, dirinya langsung mendapat infus penurun panas.