Sukses

P3TEK KEBTKE Publikasikan Update Buku Atlas Potensi Mikro Hidro di Indonesia

Keseluruhan Peta dan Buku Atlas ini terlebih dahulu akan didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) milik P3TEK KEBTKE sebelum disosialisasikan.

Liputan6.com, Jakarta Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TEK KEBTKE) akan mempublikasikan Serial Tujuh Buku Atlas Potensi Mikro Hidro di Indonesia. Buku atlas ini berisi tentang pembaharuan data potensi Energi Baru Terbarukan untuk percepatan investasi mengenai peta dan koordinat lokasi-lokasi potensi di setiap wilayah.

Kepala P3TEK KEBTKE, Chrisnawan Anditya menjelaskan buku Atlas Potensi Energi Hidro Indonesia terdiri dari tujuh seri, yaitu Serial buku berdasarkan pembagian pulau besar di Indonesia, yakni Atlas Sumatera, Atlas Jawa, Atlas Kalimantan, Atlas Sulawesi, Atlas Maluku, Atlas Bali NTB NTT, dan Atlas Papua.”

Chrisnawan menambahkan penelitian yang dilaksanakan Kelompok Penelitian dan Pengembangan (KP3) Energi Baru Terbarukan di P3TEK KEBTKE ini bertujuan untuk mendukung percepatan Iinvestasi khususnya di bidang energi baru terbarukan. Pada tahun 2020 kegiatan Tim Potensi EBT difokuskan kepada pembaruan data potensi energi angin, energi air, energi panas bumi dan energi biomassa.

Koordinator KP3 Energi Baru Terbarukan, Dian Galuh Cendrawati menjelaskan metode perhitungan potensi EBT terus dikembangkan, agar mampu menangkap besaran nilai potensi EBT baik di wilayah daratan ataupun perairan di Indonesia. P3TEK KEBTKE menjalin kerja sama dengan instansi dan lembaga yang kompeten di bidangnya untuk menghasilkan data yang dibutuhkan dalam perhitungan potensi baik di internal maupun eksternal Kementerian ESDM.

Salah satunya kerja sama penghitungan besaran potensi energi hidro Indonesia dengan Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sejak tahun 2013. Kedua pihak telah menyelesaikan penghitungan potensi energi hidro Indonesia dengan Sistem Run Off River pada 2020.

Pada tahap awal hasil kegiatan ini telah dipublikasikan ke berbagai pihak melalui Focus Discussion Group secara virtual pada 30 Desember 2020 lalu. Pertemuan yang dihadiri lebih dari 126 stakeholder terkait seperti beberapa pemerintah provinsi se-Indonesia, Asosiasi Jejaring Mikrohidro, Asosiasi Hidro Bandung, Kementerian PUPR, akademisi dan investor. Para peserta FGD menyambut baik hasil perhitungan potensi energi hidro Indonesia dengan sistem Run Off River ini.

Ketua Asosiasi Jejaring Mikrohidro Indonesia, Faisal Rahadian menerima metode perhitungan ini dan mengapresiasi sumber data yang digunakan dalam perhitungan ini, bahkan dapat ditelusur referensinya. Anggota Asosiasi Hidro Bandung, Sentanu Hindrakusuma mengapresiasi hasil pemetaan potensi hidro Indonesia dan dapat menerima seluruh metode yang digunakan oleh tim hidro P3TEK KEBTKE.

Koodinator kegiatan Potensi Energi Hidro Indonesia, Bono Pranoto, memaparkan bahwa peta ini telah terverifikasi melalui data-data kajian yang telah dilakukan sebelumnya. Ada 776 lokasi kajian yang cocok dengan lokasi hasil modeling di hampir seluruh provinsi di Indonesia memiliki lokasi yang terverifikasi.

“Berdasarkan perhitungan teoritis terdapat 52.566 lokasi yang berpotensi dengan total nilai potensi energi hidro sebesar 94.6 GW dengan sistem Run Off River,” kata Bono.

Keseluruhan Peta dan Buku Atlas ini terlebih dahulu akan didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) milik P3TEK KEBTKE sebelum disosialisasikan. Buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk mendukung pencapaian target bauran EBT melalui pemutakhiran data beragam potensi EBT untuk masing-masing komoditi baik air, angin, biomassa, panas bumi Indonesia.

 

(*)