Sukses

Rupiah Melemah ke 14.099 per Dolar AS Tertekan Kekhawatiran Stimulus

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis pekan ini

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis pekan ini. Rupiah diperkirakan terkoreksi dipicu kekhawatiran soal stimulus di Amerika Serikat.

Mengutip Bloomberg, Kamis (28/1/2021), rupiah dibuka di angka 14.065 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.050 per dolar AS. Menjelang siang, nilai tukar rupiah terus bergerak melemah ke 14.099 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.065 per dolar AS hingga 14.099 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,35 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.119 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.091 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS mengikuti kejatuhan dalam indeks saham AS semalam.

"Kejatuhan ini mengindikasikan keengganan pelaku pasar untuk masuk ke aset berisiko saat ini," ujar Ariston dikutip dari Antara, Kamis (28/1/2021).

Ia menuturkan, beberapa sentimen negatif yang terakumulasi seperti kekhawatiran rencana stimulus besar dari Presiden Joe Biden tidak akan secepat dan sebesar yang diharapkan dan kasus pandemi dunia yang masih meninggi, turut menekan aset berisiko.

Menurut Ariston, stimulus sangat diharapkan untuk membantu pemulihan ekonomi, pengendalian pandemi, dan kelancaran vaksinasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Prediksi Rupiah

Sementara itu, dini hari tadi, Bank Sentral AS The Fed masih tetap mendukung kebijakan suku bunga rendah. The Fed mempertahankan tingkat suku bunga di level 0,25 persen dan melanjutkan program pembelian obligasi dengan besaran setidaknya 120 miliar dolar AS per bulan.

"Tapi bank sentral masih mengkhawatirkan pemulihan ekonomi saat ini yang sangat bergantung pada penurunan penularan virus dan kemajuan pelaksanaan vaksinasi," kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.

Pada Rabu (27/1) lalu, rupiah ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.050 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.065 per dolar AS.     

3 dari 3 halaman

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona