Sukses

Siap Ekspor, Kemendag Sudah Dapat Bocoran Rasa Kopi yang Laku di Jerman

Sebagai salah satu negara produsen kopi terbesar, Indonesia harus lebih optimal agar juga bisa menumbuhkan jumlah ekspor ke pasar dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar cupping dan tasting kopi atau uji rasa kopi Nusantara. Proses ini merupakan bagian dari rangkaian upaya meningkatkan ekspor kopi ke pasar global, khususnya Jerman.

Kemendag bekerja sama dengan asosiasi kopi termasuk Speciality Coffee Association of Indonesia (SCAI) dan para barista berpengalaman. Hasil cupping ini nantinya akan dikurasi dan dinilai yang sesuai dengan pasar Jerman, untuk kemudian akan diekspor.

"Acara ini menunjukkan Indonesia bisa menggairahkan, mengembangkan dan meningkatkan produk-produk andalan kita, salah satunya kopi," kata Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, dalam webinar pada Kamis (28/1/2021).

Sebagai salah satu negara produsen kopi terbesar, katanya, Indonesia harus lebih optimal agar juga bisa menumbuhkan jumlah ekspor ke pasar dunia. Saat ini, Indonesia merupakan eksportir kesembilan, dan menduduki peringkat keempat sebagai produsen kopi terbesar dunia.

"Arahan dari pak Mendag, bagaimana caranya kita lebih meningkatkan jangan sampai kalah dengan negara lain. Ini tugas kita semua termasuk pemerintah, masyarakat, asosiasi, dan para pelaku, agar bisa terus mempromosikan kopi," tutur Jerry.

 

2 dari 2 halaman

150 Kopi Nusantara

Diungkapkan Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan, Olvy Andrianita, Kemendag sudah mendapatkan bocoran mengenai rasa kopi di Jerman. KBRI Berlin pengumpulan 24 sampel kopi yang paling laku di pasar Jerman.

Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri, sampel tersebut kemudian diteliti kandungan, aroma dan cita rasanya. Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan 5758 Coffee Lab (PT Belajar Kopi Bersama).

Dari sini Coffee Lab akan membuat Katalog Rasa masing-masing sampel kopi. Kemudian akan dicarikan kopi di Indonesia yang memiliki karakter yang serupa dengan katalog rasa dari sampel kopi yang sudah diteliti.

"Sesuai arahan, kami sudah bergerak mengumpulkan 150 lebih kopi Nusantara. Setelah ini, kita akan lakukan profiling dan menentukan yang sesuai keinginan pasar Jerman. Kita akan kirimkan sampelnya ke Jerman melalui pak Dubes," jelas Olvi.

Hasil uji rasa ini tidak hanya untuk pasar Jerman, tapi sekaligus memetakan kualitas kopi yang dapat diekspor ke berbagai negara lain di dunia.

Seluruh rangkaian upaya ini merupakan tindak lanjut dari informasi yang dikirim oleh Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, mengenai peluang kopi Nusantara di Jerman