Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi upaya PT PLN (Persero) dalam mendukung KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai), salah satunya dengan menyediakan aplikasi dalam mendukung pengisian KBLBB. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana mewakili Menteri ESDM Arifin Tasrif pada launching aplikasi Charge.IN secara virtual, Jumat (29/01/2021).
Charge.IN merupakan aplikasi charging pertama untuk pengisian di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Aplikasi tersebut dibuat untuk seluruh proses pengisian daya kendaraan listrik di SPKLU. Aplikasi ini digunakan untuk mengontrol dan memonitor pengisian baterai mobil atau motor listrik di stasiun pengisian atau SPKLU.
Baca Juga
“Kami berharap PLN dapat terus mengembangkan teknologi dalam aplikasi ini, salah satunya penambahan fitur dan kemudahan metode pembayaran yang mempermudah masyarakat dalam pengisian kendaraan listrik dan pada akhirnya menarik minat masyarakat untuk beralih ke KBLBB,” ungkap Rida.
Advertisement
Peluncuran aplikasi ini dilakukan untuk mendukung percepatan program KBLBB seperti yang telah diamanatkan dalam pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan dan dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2020.
Kementerian ESDM sudah melakukan Public Launching KBLBB pada tanggal 17 Desember 2020. Berbagai instansi telah menunjukkan komitmennya dalam mempercepat KBLBB, yaitu untuk penggunaan KBLBB sebanyak 757.139 unit kendaraan roda 2 dan 19.220 unit kendaraan roda 4 sampai dengan tahun 2025.
Grand Strategi Energi Nasional
Dukungan terhadap pembangunan ekosistem KBLBB juga diberikan oleh Kementerian Perhubungan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut hadir dalam launching Charge.IN mengatakan, “Kementerian Perhubungan telah berkomitmen untuk mendukung program tersebut dengan menerbitkan beberapa regulasi terkait KBLBB, salah satunya terkait dengan kesiapan berbagai insfrastruktur bidang pengujian tipe kendaraan bermotor.”
Saat ini pemerintah sedang menyusun Grand Strategi Energi Nasional. Dalam grand strategi tersebut, salah satu upaya menghentikan impor BBM dilakukan dengan mendorong program kendaraan listrik sebanyak 2 juta unit mobil dan 13 juta unit motor tahun 2030. Upaya tersebut diharapkan dapat menggantikan konsumsi BBM sekitar 77 ribu barel per hari, sehingga menurunkan emisi GRK sebesar 7,23 juta ton CO2e.
Advertisement
100 Unit Charging Station di 72 Lokasi
Hingga saat ini telah terbangun 100 unit Charging Station pada 72 lokasi yang tersebar di beberapa area seperti SPBU, SPBG, perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, area parkir, maupun rest area di sepanjang jalur tol.
Pemerintah menyambut baik berbagai upaya PLN dalam mendukung percepatan infrastruktur KBLBB, salah satunya dengan penambahan jumlah SPKLU di berbagai titik lokasi. Sesuai ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020, PLN mendapatkan penugasan penyediaan infrastruktur pengisian kendaraan bermotor listrik dengan rencana penambahan hingga 24.720 unit untuk 10 tahun ke depan oleh PLN (Persero).
”PLN berharap kehadiran Charge.IN dapat mendorong pergerakan penggunaan KBLBB ke depan menjadi lebih massive sehingga pada akhirnya ketika kita semua beraktivitas bersama-sama menggunakan KBLBB, maka akan tercipta udara yang lebih bersih, lebih efisien, membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih ramah lingkungan dan modern,” ungkap Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.
(*)