Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah telah mendistribusikan vaksin Covid-19 produksi Sinovac ke seluruh Indonesia. Setidaknya sebanyak 400 ribu vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada kelompok prioritas.
"Vaksin yang ada sudah didistribusikan ke seluruh Indonesia. Saat ini menurut data 400 ribu vaksin sudah disuntikan," kata Suahasil dalam Forum Diskusi Salemba bertajuk "Outlook Perekonomian Indonesia 2021" di Jakarta, Sabtu (30/1/2021).
Dari penerima vaksin tahap pertama ini, sebagian telah menjalani vaksin tahap kedua. Salah satunya Presiden Joko Widodo yang beberapa hari lalu telah mendapatkan vaksin tahap kedua. Sebab, jarak imunisasi tahap pertama dan kedua ini berjarak 2 pekan.
Advertisement
"Ada yang sudah mendapatkan dua kali seperti Pak Bapak Presiden. Tapi yang kedua ini masih sedikit angkanya," kata dia.
Sebagai informasi, pemerintah menargetkan melakukan imunisasi gratis untuk vaksin Covid-19 sebanyak 181,55 juta orang. Untuk memenuhi kebutuhan ini, pemerintah membutuhkan 400 juta dosis.
Ada pun dana yang dianggarkan dari APBN 2021 yang disiapkan untuk vaksinasi sebesar Rp 73 triliun. Sementara itu, untuk kebutuhan sektor kesehatan lainnya pemerintah telah menyiapkan dana mencapai Rp 200 triliun.
"Jangan salah, untuk kesehatan ini bukan Rp 73 triliun buat vaksin sana, tapi hampir Rp 200 triliun ini kita spen buat sektor kesehatan," kata dia.
Beberapa pandangan lain yang dimaksud Suahasil antara lain untuk dibelanjakan alat pelindung diri (APD), penguatan kepada rumah sakit sampai melakukan program 3M dan 3T.
"Intervensi lainnya juga akan dilakukan untuk rumah sakit dan pengetatan 3M 3T," kata dia mengakhiri.
reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Distribusi Vaksin COVID-19 Tahap Kedua untuk 900 Nakes Rampung Dilakukan
Pengiriman vaksin COVID-19 tahap kedua bagi para tenaga kesehatan (nakes) di seluruh Indonesia telah rampung. Sejumlah 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac didistribusikan pada 21-27 Januari 2020 melalui darat dan udara. Dua jalur tersebut dipilih guna mengurangi risiko keterlambatan. Diperkirakan, vaksin tiba di daerah tujuan paling lambat pada 28 Januari 2021 kemarin.
"Total 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 telah dirkirimkan pada tahap kedua ini. Vaksin yang dikirimkan adalah vaksin produk jadi Sinovac, yang telah dinyatakan halal dan suci oleh MUI serta mendapat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), jelas juru bicara pemerintah untuk vaksinasi COVID-19 Bambang Heriyanto, S.Si.Apt, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Jumat, 29 Januari 2021.
 Standardisasi distribusi pengiriman vaksin COVID-19 ini meliputi keamanan dalam jalur rantai dingin (cold chain) sesuai rekomendasi. Bambang yang juga Corporate Secretary PT Bio Farma juga mengatakan, vaksin COVID-19 terus dipantau hingga tiba di titik tujuan distribusi."Selama pengiriman berlangsung, vaksin COVID-19 dijaga di suhu tertentu, yaitu tetap pada rentang 2-8 derajat Celsius. Posisi dan suhu selama dalam perjalanan dari Bio Farma hingga titik akhir pengantaran selalu dipantau."
Advertisement