Sukses

Lulusan SMA Dominasi Investor Individu di Pasar Modal

Jumlah investor pasar modal terus mengalami peningkatan, bahkan saat pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Supranoto Prajogo, mengungkapkan jumlah investor pasar modal terus mengalami peningkatan, bahkan saat pandemi Covid-19.

KSEI mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia per 29 Desember 2020 mencapai 3,871 juta, dan kian tumbuh menjadi 4,2 juta per 31 Januari 2021.

"Naik dalam satu bulan saja sebesar 8,83 persen, atau 352 ribu. Jadi bayangkan satu harinya bisa lebih dari 10 ribu pembukaan investor baru," kata Supranoto dalam konferensi pers pada Kamis (4/2/2021).

Hal yang paling menggembirakan yaitu jumlah investor reksadana. Per 29 Desember 2020, jumlahnya mencapai 3.165.315, kemudian terus tumbuh hingga 3,521 juta.

"Kalau kita lihat jumlah investor yang baru hanya 352, tapi yang berinvestasi di reksadana ada 355. Artinya, yang existing yang sebelumnya belum membeli reksadana itu sudah menjadi beli reksadana," jelas Supranoto.

Sementara dari sisi rincian investor reksadana, hanya 0,23 persen yang merupakan investor asing. Sementara dari total investor pasar modal, investor asing hanya 0,71 persen.

Dari sisi demografi investor individu, pendidikan SMA mendominasi sebanyak 48,14 persen. Sementara pendidikan Strata-1 (S1) sebanyak 40,10 persen. Sisanya D3 sebesar 7,93 persen dan S2 sebanyak 3,83 persen.

Sementara dari usia, sebagian besar di bawah 30 tahun sebanyak 54,79 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sisi Pendidikan

Dari sisi pendidikan, Supranoto menilai hal ini cukup menarik. Dominasi SMA ini kemungkinan disebabkan sosialisasi yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) ke banyak universitas.

"Ini fenomena menarik. Bursa melakukan banyak sosialisasi terkait pasar modal ke banyak universitas, jadi anak-anak yang masih kuliah itu pendidikan akhirnya SMA. Sehingga kemungkinan karena itu," jelasnya.

Data KSEI juga mengungkapkan bahwa dari jenis kelamin, investor laki-laki masih mendominasi pasar modal sebesar 61,59 persen.

Pegawai termasuk swasta, negeri dan guru, adalah mayoritas pekerjaan investor individu. Sementara itu, sebagian besar penghasilan investor berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 100 juta dengan persentase 53,66 persen.