Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Septian Hario Seto membeberkan waktu terbaik untuk membeli mobil listrik.
Menurutnya, Oktober dan November 2021 jadi waktu paling untung untuk beli mobil listrik. Ini lantaran regulasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 0 persen bagi mobil listrik efektif berlaku.
Baca Juga
"PPnBM nya ini akan 0 (persen) by Oktober Nobember ini. Jadi, kalau mau beli mobil. Listrik tunggu aja dulu sampai akhir tahun ini," singkat dia dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).
Advertisement
Seto mengatakan, saat ini aturan soal PPnBM 0 persen bagi mobil listrik telah rampung. Namun, aturan ini akan efektif berlaku mulai Oktober mendatang.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksi sebanyak 125 ribu unit mobil listrik dan 1,34 juta unit motor listrik bisa mengaspal pada tahun 2021 ini. Dengan jumlah tersebut diharapkan ada potensi pengurangan konsumsi BBM sebanyak 0,44 juta kiloliter per tahun.
Guna mendukung percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), pemerintah pun telah menerbitkan Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk KBLBB.
"Untuk mendorong percepatan KBLBB, telah diterbitkan Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk KBLBB yang mengatur standar, keselamatan serta ketentuan ketenagalistrikan, termasuk tarif dan insentif," kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif.
Arifin menjelaskan pada 2021 pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) diproyeksikan mencapai 572 unit dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebanyak 3.000 unit.
"Pada 2020 terbangun 180 unit SPKLU dan diharapkan sampai 2030 akan terbangun 31.859 unit SPBKLU," kata Menteri ESDM.
Nantinya SPKLU akan ditempatkan di sejumlah lokasi strategis, di antaranya pusat perbelanjaan, mall, area perkantoran, bandara, apartemen, pool taksi, dan SPBU.
"Dengan peningkatan kendaraan listrik pada tahun 2030 akan memberikan potensi pengurangan konsumsi BBM sebesar 6 juta kiloliter per tahun," kata Menteri ESDM.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PLN: Biaya Isi Daya Mobil Listrik Lebih Murah dari BBM
Sebelumnya, Direktur Mega Proyek PT PLN, Muhammad Ikhsan Asaad, mengatakan biaya pengisian daya mobil listrik lebih efisien daripada menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun memang untuk memiliki mobil listrik membutuhkan biaya lebih mahal.
Mobil dengan BBM membutuhkan satu liter bensin untuk menempuh jarak 10 km, sedangkan jika menggunakan mobil listrik dengan 5 kWh bisa menempuh jarak hingga 50 km.
"Ini sudah kami buktikan dari Jakarta ke Denpasar itu menggunakan mobil listrik biaya listriknya Rp 200 ribuan. Sementara kalau menggunakan kendaraan ICE (mobil dengan BBM) kurang lebih Rp 1,2 juta. Perbandingannya lebih efisien," jelas Ikhsan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa (1/2/2021).
Kendati demikian, ia mengaku bahwa belanja modal (capex) atas mobil listrik masih dirasa jauh lebih mahal dibandingkan mobil BBM. Masih terdapat pajak-pajak yang cukup tinggi untuk memiliki mobil listrik.
PLN, kata Ikhsan, sudah melakukan sejumlah langkah untuk mendukung industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL BB) tersebut. Salah satunya bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta untuk pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
PLN saat ini memiliki 30 SPKLU yang tersebar di 22 lokasi di berbagai kota di Indonesia.
"kami memang mendorong supaya lebih banyak lagi yang mengisi daya di rumah, dan untuk itu kami memberikan beberapa insentif. Kalau mengisi baterai di rumah jam 10 malam sampai 5 pagi kita kasih insentif diskon 30 persen," tuturnya.
Selain itu, PLN juga bekerja sama dengan dealer mobil listrik untuk membantu pembeli yang ingin menambah daya listrik.
Advertisement