Liputan6.com, Jakarta - Harga emas rebound di atas level psikologis USD 1.800 pada perdagangan Jumat. Lonjakan harga emas ini dipicu oleh penurunan dolar Amerika Serikat (AS) dan data pertumbuhan pekerjaan AS yang lebih lambat dari perkiraan.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (6/2/2021), harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi USD 1.810,26 per ounce pada pukul 13:58. EST, setelah jatuh ke level terendah sejak 1 Desember pada hari Kamis. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 1,2 persen menjadi USD 1.813.
Baca Juga
"Harg emas terus memimpin terutama dari dolar dan kami memperkirakan ini akan tetap terjadi di sesi mendatang," kata Suki Cooper, Analis di Standard Chartered.
Advertisement
"Di luar waktu dekat, kami yakin prospek emas tetap konstruktif mengingat stimulus fiskal kemungkinan akan mengakibatkan defisit kembar AS yang besar," lanjut dia.
Nilai tukar dolar AS melemag 0,6 persen. Hal ini membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
Pertumbuhan lapangan kerja AS rebound secara moderat di bulan Januari dan kehilangan pekerjaan di bulan sebelumnya lebih dalam dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dewan Perwakilan Rakyat AS akan mengambil persetujuan akhir pada hari Jumat dari ukuran anggaran yang akan memungkinkan Demokrat mendorong paket bantuan COVID-19 senilai USD 1,9 triliun melalui Kongres.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang kemungkinan didorong oleh stimulus yang meluas.
Namun demikian, sepanjang pekan ini harga emas turun 1,9 persen. Ini menjadi penurunan terbesar sejak 8 Januari 2021. Sebagian disebabkan oleh imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi, karena mereka meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Analis Riset Senior di FXTMÂ Lukman Otunuga menyatakan, saat investor mengalihkan fokus mereka ke prospek ekonomi AS dan melihat aset berisiko, harga emas mungkin melemah dalam jangka pendek.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Perak
Sementara itu, harga perak naik 2,2 persen menjadi USD 26,87 per ounce, tetapi turun sekitar 0,4 persen sepanjang minggu ini.
Harga telah merosot lebih dari 10 persen sejak mencapai puncak multi-tahun di level USD 30,03 pada perdagangan Senin, didorong oleh hiruk-pikuk ritel gaya GameStop.
Harga Palladium naik 2,1 persen menjadi USD 2,330,04, dan menuju minggu terbaiknya sejak November 2020. Sedangkan harga Platinum naik 2,2 persen menjadi USD 1.121.58 dan berada di jalur untuk pekan terbaik sejak Desember 2020.
Advertisement