Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan tinjauan ke Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Sabtu 6 Februari 2021 guna memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik.
Menhub mengatakan, Kemenhub terus melakukan pengawasan untuk memastikan seluruh sarana dan prasarana transportasi khususnya di Pelabuhan Yos Sudarso telah melakukan SOP protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
"Saya ingin pastikan seluruh protokol kesehatan sudah berjalan dengan benar dan baik, saya lihat protokol kesehatan di Pelabuhan Yos Sudarso sudah diterapkan dengan baik seperti penyediaan alat ukur suhu tubuh, tersedianya hand sanitizer dan seluruh penumpang maupun pekerja dipelabuhan memakai masker,” ucap Menhub Budi Karya.
Advertisement
Dalam kunjungannya, Menhub meninjau langsung terminal penumpang, kapal angkutan barang, kapal peti kemas dan juga sekaligus melihat kapal Pelni Doro Londa berlayar. Selain itu, Menhub juga mengunjungi Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Ambon.
Pada kesempatan tersebut, Menhub menginstruksikan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis Perhubungan Laut yang ada di Maluku tetap memiliki integritas dalam bertugas dan turut mendukung penuh pembangunan Pelabuhan Baru di Ambon.
"Saya meminta rekan-rekan yang bertugas di Maluku untuk turut mendukung pelabuhan baru yang akan dibangun di Ambon, yang nanti akan terintegrasi dengan lumbung ikan nasional. Saya minta dikerahkan seluruh upaya dan tenaga agar pembangunan tersebut berjalan lancar,” tambah Menhub.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Perhubungan Laut Agus H Purnomo, Direktur Kepelabuhanan Subagiyo, Kepala KSOP Kelas I Ambon Jece Julita Piris, dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Muhammad Malawat.
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub Patok Waktu Bongkar Muat di Pelabuhan Patimban Maksimal 2 Hari
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mematok waktu proses bongkar muat petikemas (dwelling time) di Pelabuhan Patimban busa kurang dari 2 hari. Lantaran pembangunan pelabuhan anyar ini dikerjasamakan bersama pihak swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Pelabuhan Patimban yang dikelola oleh swasta dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha melalui skema KPBU diharapkan dapat memberikan layananan yang prima. Misalnya kita harus me manage dwelling time kurang dari 2 (hari)," ucapnya dalam acara Publik Expose Pelabuhan Patimban : Wajah Modern Pelabuhan di Indonesia, Kamis (7/1).
Budi menjelaskan, percepatan waktu proses bongkar muat peti kemas di pelabuhan sangat diperlukan untuk penghematan biaya operasional. Sehingga diharapkan akan berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi kinerja logistik nasional.
"Dengan pengurangan dwelling time maka alan mengurangi biaya (operasional). Sehingga berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi logistik nasional akan signifikan," terangnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya mempercepat proses bongkar muat petikemas (dwelling time) di pelabuhan. Menyusul biaya pengangkutan (freight) petikemas atau biaya kargo secara global yang terus mengalami kenaikan akibat dampak pandemi Covid-19.
"Dampaknya (Covid-19), hampir di semua negara harga sea freight dengan kontainer naik signifikan, waktu pelayaran lebih lama, terjadi penumpukan kontainer di pelabuhan, dan bongkar muat di pelabuhan pun lebih lama," ujar Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Agus H Purnomo, di Jakarta (2/1).
Agus mengatakan, saat ini ini Kemenhub telah menyiapkan dua langkah untuk membantu kesulitan yang dialami industri pelayaran. Pertama, Kemenhub akan mengawasi percepatan proses bongkar muat. Sehingga petikemas dapat segera didistribusikan dan kapal bisa berlayar kembali.
Kedua, Kemenhub akan mempercepat proses bongkar muat petikemas agar segera keluar dari pelabuhan. Alhasil kontainer segera dapat kembali ke depo dengan cepat.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement