Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau kondisi Stasiun Kereta Api Tawang yang masih belum bisa beroperasi karena terkena banjir.
Genangan air tersebut disebabkan curah hujan tinggi yang menyelimuti wilayah Semarang beberapa waktu lalu. Dia menegaskan, untuk manajemen penanggulangan bencana alam terutama banjir, stasiun ini tidak bisa sembarangan direnovasi.
Baca Juga
"Stasiun Tawang merupakan bangunan heritage (peninggalan bersejarah) sehingga tidak bisa begitu saja diubah-ubah dan dirombak begitu saja dalam rangka melakukan manajemen air untuk menanggulangi genangan air," jelas Menhub dalam keterangannya, Minggu (7/2/2021).
Advertisement
Untuk menanggulangi dampak banjir ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebenarnya telah memiliki sistem manajemen air di sekitar stasiun dan akan dioptimalkan oleh Kementerian PUPR.
Langkah lain yang bisa dilakukan yaitu dengan menaikkan ketinggian jalur kereta api sepanjang 500 meter dan menyarankan agar sementara ini kereta api beroperasi hanya sampai Stasiun Poncol saja.
“Untuk penanganan terhadap simpul-simpul transportasi baik di Bandara dan Stasiun, kami akan terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Kementerian PUPR, dan pihak-pihak terkait lainnya. Karena ini mesti kita lakukan dengan kerja sama,” ungkap Menhub.
Saksikan Video Ini
Kondisi Terakhir
Pada Minggu (7/2/2021), kondisi Stasiun Tawang dan jalur kereta api di sekitar area stasiun masih tergenang air sehingga perjalanan kereta api pagi ini masih belum bisa beroperasi, sedangkan genangan air di Stasiun Poncol dilaporkan sudah surut.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku operator moda transportasi KA juga telah melakukan antisipasi yaitu melakukan perubahan pola operasi pada perjalanan kereta api jarak jauh dengan mengalihkan perjalanan ke jalur selatan.
Selain itu, juga melakukan pengalihan moda terhadap penumpang ka dengan menggunakan transportasi bus.
Advertisement