Sukses

Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Perbaikan Ekonomi China

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Rabu ini.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Rabu ini.

Mengutip Bloomberg, Rabu (10/2/2021), rupiah dibuka di angka 13.997 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di 13.995 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.978 per dolar AS hingga 13.997 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat 0,5 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatokn di angka 13.989 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yaitu 14.000 per dolar AS.

"Rupiah mungkin berbalik melemah hari ini terhadap dolar AS mengikuti pelemahan nilai tukar regional terhadap dolar AS pagi ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Rabu (10/2/2021).

Data Indeks Harga Konsumen (IHK) China yang di bawah estimasi (0,3 persen vs estimasi 0 persen) dan mengalami penurunan, bisa menjadi pemicu pelemahan tersebut.

Menurut Ariston, IHK yang turun bisa mengindikasikan pemulihan ekonomi di China belum stabil. Hal tersebut bisa menekan minat pasar terhadap risiko.

"Di sisi lain, sentimen stimulus fiskal AS masih bisa menahan pelemahan rupiah hari ini," ujar Ariston.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Pergerakan Rupiah

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.980 per dolar AS hingga Rp14.030 per dolar AS.

Pada Selasa (9/2) lalu, rupiah ditutup menguat 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp13.995 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.003 per dolar AS.