Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Namun potensi penguatan masih terbuka jelang perayaaan Tahun Baru Imlek.Â
Mengutip Bloomberg, Kamis (11/2/2021), rupiah dibuka di angka 13.985 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.982 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah ke 13.998 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.985 per dolar AS hingga 13.998 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat ke 0,37 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok 14.011 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.989 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis berpeluang positif jelang libur Tahun Baru Imlek.
"Rupiah berpotensi melanjutkan penguatannya hari ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara.
Beberapa sentimen yang bisa menjaga penguatan rupiah hari ini salah satunya adalah optimisme pasar terhadap stimulus besar Amerika Serikat.
Selain itu, data indeks harga konsumen inti AS Januari tidak mengalami pertumbuhan sehingga menekan dolar AS.
"Sentimen terakhir yaitu kasus COVID-19 yang mulai menurun di dunia dan juga di Indonesia," ujar Ariston.
Pada Rabu kemarin per pukul 12.00 WIB, kasus harian positif COVID-19 bertambah 8.776 kasus sehingga total kasus positif COVID-19 di Tanah Air mencapai 1.183.555 kasus.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran 13.950 per dolar AS hingga 14.030 per dolar AS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Stabilkan Rupiah, BI Ubah Mekanisme JISDOR Mulai 5 April 2021
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) akan mengubah beberapa mekanisme kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mulai 5 April 2021. Perubahan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Donny Hutabarat mengatakan, keputusan bank sentral untuk memperkuat mekanisme JISDOR ini telah disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada 21 Januari 2021 silam.
"Kebijakan tersebut adalah melakukan penguatan JISDOR guna tingkatkan kredibilitas pasar valas, domestik, dan memenuhi stabilitas nilai tukar rupiah," kata Donny dalam sesi teleconference, Rabu (3/2/2021).
Dalam perubahan ini, ia menerangkan, penyesuaian waktu pengumpulan data transaksi pembentuk JISDOR akan diperpanjang, dari semula pukul 08.00-09.45 WIB menjadi 08.00-16.00 WIB.
"Penguatan Jisdor ini dilakukan melalui penyesuaian waktu pengumpulan data transaksi pembentuk JISDOR, sehingga JISDOR mencerminkan transaksi spot yang terjadi sepanjang hari," ungkap Donny.
Kemudian waktu penerbitan JISDOR pun akan bergeser, dari semula pukul 10.00 WIB menjadi 16.15 WIB.
Donny mengutarakan, Bank Indonesia akan mulai mengimplementasikan perubahan mekanisme ini per 5 April 2021 mendatang. Sehingga ada waktu cukup bagi pelaku pasar untuk menyesuaikan dengan penguatan JISDOR ini.
"JISDORÂ yg seperti sekarang masih diterbitkan jam 9-10, itu terakhir akan 1 April, kemudian nanti tanggal 5 (April) ada yang baru," ujar Donny.
Advertisement