Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta kepada pemerintah untuk memperkuat infrastruktur akses air bersih dan peningkatan kualitas layanan air bersih di masa pandemi Covid-19.
“Selama pandemi Covid-19, volume konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) di luar rumah pada 2020 turun hingga 24,1 persen. Sedangkan volume konsumsi AMDK di rumah juga turun sebesar 2 persen,” kata Koordinator Kebijakan Publik APINDO Lucia Karina, dalam Webinar Pola Konsumsi Air Bersih Masyarakat Era Pandemi Covid-19, Kamis (11/2/2021).
Baca Juga
Oleh karena itu, Apindo menyarankan beberapa rekomendasi kepada pemerintah agar penyediaan air bersih di masa pandemi Covid-19 bisa berjalan dengan baik.
Advertisement
Diantaranya, Apindo merekomendasikan adanya dukungan pada industri pengelola air bersih dan air minum dalam kemasan secara positif dan tidak menjadi sasaran tembak pemerintah dan masyarakat.
Selain itu, Apindo meminta pemerintah untuk menjadikan pihak swasta sebagai mitra pemerintah dalam pengadaan air bersih dan air minum dalam kemasan.
Rekomendasi lainnya, penguatan Kerjasama antar pemangku kepentingan dalam menjaga sumber daya air secara berkesinambungan, penegakan hukum tanpa tebang pilih bagi semua pihak yang melanggar, melakukan perusakan lingkungan, dan mengabaikan upaya konservasi sumber daya air.
Selanjutnya, Apindo meminta Pemerintah memberikan penghargaan bagi industri yang melakukan upaya konservasi sumber daya air dan mematuhi peraturan yang berlaku. Serta Pemerintah harus konsisten mensinergikan semua kebijakan terkait dengan air bersih dan sumbernya, termasuk pemangkasan birokrasi perijinan.
“Proses pemulihan ekonomi nasional tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah dan BUMN, namun memerlukan keterlibatan pihak swasta secara aktif,” pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kementerian ESDM Sukses Bangun Lebih Dari 3 Ribu Sumur Bor Air Bersih
Sepanjang tahun 2020, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membangun sumur bor air bersih di 556 titik di 177 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Jumlah ini menggenapi 2.848 titik sumur bor yang telah dibangun hingga 2019. Total sumur bor air bersih yang sudah terbangun oleh Kementerian ESDM ada 3.404 titik.
"Ini yang menjadi program andalan di Badan Geologi, yaitu penyediaan sumur air bersih untuk daerah sulit air. Tahun 2020 sebenarnya kami targetkan 600 titik, tetapi ada satu dan lain hal, tercapai 556 titik," jelas Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono pada Konferensi Pers Capaian 2020 dan Kinerja 2021 Badan Geologi secara virtual, Rabu (20/1/2021).
Eko juga menyebutkan bahwa tahun 2020 menjadi tahun terakhir program pembangunan air bersih dilakukan oleh Kementerian ESDM. Selanjutnya, pelaksanaan pembangunan sumur bor air bersih menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Capaian lain dari Badan Geologi adalah pembangunan Pusat Informasi Geologi (PIG) Natuna dan Maros, serta melakukan 5 verifikasi warisan geologi. Dari sisi regulasi, pada tahun 2020 telah diterbitkan 1 Peraturan Menteri ESDM dan 3 Keputusan Menteri ESDM terkait sektor geologi.
Dari mitigasi bencana geologi, Badan Geologi melakukan peringatan dini, tanggap darurat, penyelidikan, pemetaan, dan sosialisasi terhadap aktivitas gunung api di Indonesia. Badan Geologi juga melakukan pengembangan pada Pos Pengamatan Gunungapi. Untuk tahun 2020, ada 5 pos yang dibangun, yaitu Pos Gunung Marapi di Sumatera Barat, Pos Gunung Guntur (Jawa Barat), Pos Gunung Slamet (Jawa Tengah), Pos Gunung Dieng (Jawa Tengah), dan Pos Gunung Batur (Bali). Dari 74 pos yang ada di seluruh Indonesia, 19 pos pengamatan gunungapi sudah dikembangkan.
"Untuk pengawasan atau pengamatan gunungapi kami juga melakukan pengembangan pos pengamatan gunungapi. Untuk tahun 2020 ada 5 pos yang kita bangun. Total, dari 74 pos pengamatan sampai dengan saat ini 19 yang sudah kami kembangkan. Pengembangan ini dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pengamat. Peralatan yang ada di sana juga kami tingkatkan sehingga mitigasi yang dilakukan lebih akurat mendekati kebenaran," jelas Eko.
Advertisement