Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Rivan Achmad Purwantono menargetkan pertumbuhan aset perusahaan tahun ini mencapai 23 persen. Didukung pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7-8 persen dan pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 40 persen.
"Tahun ini Bank KB Bukopin menargetkan tumbuh aset 23 persen. Tentu ini besar karena didukung dengan pertumbuhan kredit 7-8 persen dan DPK 40 persen," kata Rivan dalam Dialog Interaktif bertajuk Banking Outlook 2021, Jakarta, Kamis (11/2/2021).
Rivan mengatakan pertumbuhan DPK yang agresif ini sangat penting bagi perusahaan. Sebab pihaknya akan melakukan pemulihan bisnis seperti yang dilakukan pada tahun 2020.
Advertisement
DPK ini juga sebagai modal Bank KB Bukopin untuk memperkuat beberapa rencana bisnis yang telah disusun. Salah satunya untuk memperbaiki tata kelola di internal perusahaan. Saat ini pihaknya tengah melakukan optimalisasi pengelolaan manajemen risiko dan memanfaatkan kapasitas dan manajemen resiko dari KB Kookmin Bank.
"Ini bagus untuk mendukung akselerasi dan mencapai aspirasi yang telah ditetapkan dan memang membutuhkan integrasi di seluruh elemen internal bank," kata dia.
Pihaknya juga sedang kembali membangun kepercayaan nasabah dengan meningkatkan reputasi. Bank KB Bukopin juga dalam waktu dekat akan melakukan rebranding dengan memanfaatkan nama besar dari KB Kookmin Bank.
"Rebranding yang akan dilakukan Maret ini dengan memanfaatkan nama besar KB Korean dan menunjukkan eksistensi KB Kookmin ," kata dia.
Tentunya, sambung Rivan, tetap mempertahankan nilai historis yang melekat pada Bank Bukopin. Hal ini dilakukan demi mengembalikan kepercayaan para nasabah.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penetrasi Pasar Baru
Selain itu, Rivan mengatakan perusahaan akan melakukan penetrasi terhadap pasar yang baru untuk mengumpulkan DPK. Penetrasi ini dilakukan dengan sasaran komunitas korea yang berkontribusi besar dalam 4 bulan terakhir.
"Dengan mobilisasi ke link korean ini, korean base yang kita buat," kata dia.
Tak hanya itu, bank juga akan fokus memberikan program khusus bagi para nasabah. Namun hal ini tidak berarti memberikan suku bunga yang tinggi.
"Artinya dengan produk yang kita buat, nasabah punya komitmen memberikan CASA sebagai penyeimbang," kata dia.
Â
Anisyah Al Faqir
Merdeka.com
Advertisement