Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura I (Persero) menjadikan tahun 2021 sebagai tahun kebangkitan perusahaan dengan menjalankan strategi memperluas portofolio bisnis seraya menjaga pondasi bisnis melalui pengamanan arus kas (cash flow) dan efektivitas biaya (cost effectiveness).
Baca Juga
Menjaga arus kas dan efektivitas biaya merupakan kelanjutan survival strategy yang sudah dijalankan sejak tahun lalu di mana terdapat lima program yang dijalankan yaitu evaluasi investasi, program cost leadership, business process improvement, digital enablement, dan sense of crisis awareness.
Advertisement
"Dengan rencana perluasan portofolio bisnis, Angkasa Pura I yakin tahun 2021 merupakan tahun kebangkitan perusahaan. Sinergi anak perusahaan menjadi kunci utama dalam mengembangkan portofolio bisnis dan meraih sumber pendapatan baru," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, Kamis (11/2/2021).
Sedangkan perluasan portofolio bisnis merupakan strategi untuk meningkatkan potensi pendapatan. Dalam jangka pendek, Angkasa Pura I memiliki quick win initiatives seperti pendirian Angkasa Pura I Health Center, pemanfaatan lahan idle, dan sinergi anak perusahaan sebagai kendaraan untuk memperluas portofolio bisnis perusahaan.
Angkasa Pura I Health Center sendiri dirancang untuk menjadi one stop service fasilitas kesehatan di bandara yang terdiri dari layanan vaksinasi, tes Covid-19, penyediaan APD, apotek, dan layanan konsultasi dokter. Sedangkan sebagian lahan idle yang dimiliki perusahaan nantinya akan dikembangkan menjadi activity theme park dan sebagian lagi akan dimanfaatkan untuk mendukung Program Food Estate Pemerintah.
Adapun pengembangan portofolio bisnis anak perusahaan mencakup inovasi layanan catering, layanan hospitality premium di bandara, pusat sertifikasi kesehatan (health certification center), creative merchandising, penyewaan area, dan collaborative logistic.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Optimalisasi Kargo
Untuk jangka panjang, beberapa rencana perluasan bisnis yang akan dilakukan yaitu optimalisasi kargo dengan memanfaatkan potensi trafik kargo akibat pertumbuhan e-commerce yang tinggi dan program Pemerintah (Kawasan Ekonomi Khusus) yang mendukung. Selain itu juga akan dibangun hub kargo udara dan penyedia layanan logistik terintegrasi di dalam dan luar bandara.
Selain optimalisasi kargo, dalam jangka panjang, Angkasa Pura I juga akan memaksimalkan utilisasi aset idle menjadi destinasi yang dapat mendatangkan sumber pendapatan baru, seperti Kelan Bay Land, YIA Airport City, dan eks Bandara Selaparang.
Untuk mendukung implementasi strategi tersebut, manajemen perusahaan telah membentuk Tim Task Force khusus yang berada di kantor pusat, kantor cabang, dan anak perusahaan sejak awal tahun ini. Sesuai dengan strategi yang ditetapkan, tim khusus ini dibagi ke dalam dua tim yaitu tim yang khusus menangani hal revenue enhancement dan tim yang menjaga arus kas.
"Melalui tim khusus ini diharapkan program strategis perusahaan dapat diimplentasikan dengan maksimal dan mencapai target," imbuh Faik Fahmi.
Advertisement