Sukses

Segera Kelar, Progres Konstruksi Tol Serpong-Cinere Capai 92,81 Persen

Pembangunan Tol Serpong - Cinere sebagai upaya untuk mendukung kelancaran arus konektivitas lalu lintas pada kawasan metropolitan Jabodetabek.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan progres konstruksi Jalan Tol Serpong-Cinere telah mencapai 92,81 persen.

"Jalan Tol yang merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II sepanjang 10,14 Km saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 92,81 persen," seperti dikutip dari akun resmi Instagram BPJT @bpjt_info seperti melansir Antara, Selasa (16/2/2021).

Dengan rincian, progres konstruksi Seksi 1 ruas Serpong IC - Pamulang IC sepanjang 6,5 Km saat ini sudah selesai 100 persen. Kemudian progres konstruksi Seksi 2 ruas Pamulang IC - Cinere IC sepanjang 3,64 Km mencapai 75,89 persen.

Adapun jalan Tol ini nantinya tersambung dengan Jalan Tol Serpong-Kunciran yang sudah beroperasi serta Jalan Tol Cinere-Jagorawi.

Diharapkan jalan tol ini bisa segera dioperasikan dan mempermudah aksesibilitas masyarakat mulai dari wilayah Serpong (Jombang), Serua, Ciputat, Pamulang, hingga Pondok Cabe/Cinere.

 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Target Rampung 2021

Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan proyek ini ditargetkan rampung tahun 2021.

Pembangunan Tol Serpong - Cinere sebagai upaya untuk mendukung kelancaran arus konektivitas lalu lintas pada kawasan metropolitan Jabodetabek.

Nantinya setelah jalan tol ini beroperasi dapat mengurangi beban lalu lintas Jalan Tol JORR I yang semakin padat dilintasi banyak kendaraan di setiap harinya sehingga sering menyebabkan penumpukan kendaraan.

Selain itu, kehadran Jalan Tol ini diharapkan dapat mendukung jalur logistik, barang dan jasa terutama dalam rangka pemulihan ekonomi nasional akibat Pandemi COVID-19.

Kehadiran Jalan Tol JORR II nantinya juga menjadi konektivitas pendistribusian logistik dari dan ke kawasan industri sekitar Ibu Kota Jakarta seperti Banten.