Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut meninjau proses vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada hari ini, Rabu (17/2/2021). Ia didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berdasarkan live streaming Kemenkes, Jokowi tampak berkeliling menyaksikan proses dan alur vaksinasi Covid-19 untuk para pedagang.
Ia juga meninjau lantai 12 blok A Pasar Tanah Abang, yang merupakan tempat untuk penyuntikan vaksin bagi para pegawai PD Pasar Jaya. Selain di lantai 12, penyuntikan vaksin juga digelar di lantai 8 blok A untuk para pedagang Tanah Abang.
Advertisement
Proses vaksinasi pada hari ini terdiri dari empat alur, yaitu pendaftaran ulang, screening, vaksinasi, dan observasi.
"Peserta vaksin tidak boleh langsung pulau, karena harus ada observasi agar kita bisa tahu apa yang mereka rasakan setelah divaksin," kata pihak Kemenkes.
Kelompok prioritas yang masuk dalam vaksinasi tahap kedua merupakan kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi sehingga rentan terpapar virus. Oleh sebab itu, pemerintah menyasar para pedagang di Pasar Tanah Abang untuk vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi Buka Kemungkinan Vaksinasi Massal Dilakukan di Pasar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut ada kemungkinan untuk melakukan vaksinasi massal di ruang publik. Dia bilang, selain di puskesmas, vaksinasi massal bisa dilakukan di pasar.
"Saya minta jajaran TNI-Polri mendukung pelaksanaan vaksinasi massal, vaksinasi memang dilakukan di puskesmas, vaksinasi juga dilakukan di rumah sakit, tetapi perlu ada klaster-klaster tertentu vaksinasi dilakukan massal, mungkin bisa di klaster pasar misalnya, mungkin di jasa ekonomi," ujar Jokowi dalam Rapim TNI-Polri, Senin (15/2/2021).
Selain itu, kata dia, vaksinasi massal bisa dilakukan di kampung-kampung. Terutama, di kampung yang berzona merah corona.
"Atau di klaster-klaster kampung yang sudah memerah karena kecepatan itu dimiliki TNI-Polri dalam mengelola setiap kedaruratan atau krisis yang ada," ucapnya.
Selain itu, Jokowi menegaskan bahwa krisis kesehatan akibat Covid-19 masih belum berakhir. Karena itu, dia memerintahkan seluruh jajaran TNI-Polri untuk mendisplinkan protokol kesehatan.Â
Advertisement
Aktif Mendukung 3T
Kemudian, jajaran TNI-Polri diminta terus aktif untuk mendukung testing, tracing dan treatmen (3T). Serta, mendukung pelaksanaan PPKM skala mikro dan PPKM di tingkat desa.
"Kemana perlu ini ditekankan, karena di desa itu TNI memiliki yang namanya babinsa, karena di desa itu Polri memiliki yang namanya Babinkamtibnas dan kita harapkan semuanya bekerja terintegrasi, kita harapkan penyebaran Covid 19 cepat terputus dan krisis ini selesai," pungkasnya.
Â
Reporter: Genan Kasah/Merdeka.comÂ