Liputan6.com, Jakarta Produksi makanan ringan Lays, Doritos, dan Cheetos akan disetop mulai Agustus 2021 hingga 2024. Penghentian produksi selama tiga tahun ini, seiring langkah PepsiCo menyetujui penjualan saham minoritas di PT Indofood Fritolay Makmur (IFL).
IFL merupakan perusahaan joint venture makanan ringan kepada mitra usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Baca Juga
Mengutip keterangan resmi PepsiCo, Kamis (18/2/2021), Corporate and Public Affairs PepsiCo, Shabilla Ghizani mengatakan PepsiCo Inc., (PepsiCo) dan afiliasinya sepakat menghentikan produksi, mengemas, menjual, atau memasarkan produk makanan ringan tersebut.
Advertisement
"PepsiCo telah menyetujui penjualan saham minoritas kami di PT Indofood Fritolay Makmur (IFL), yang merupakan perusahaan joint venture makanan ringan, kepada mitra usaha kami, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., menyelesaikan hubungan kemitraan yang telah berjalan dengan sukses selama 30 tahun," ujar dia.
Lays dan Cheetos merupakan salah satu camilan keripik yang cukup populer di Indonesia dan di dunia. Lantaran banyak variasi rasa yang dihasilkan dari produk ini.
Meskipun demikian, Indonesia dinilai tetap memiliki prospek industri makanan ringan yang kuat. Pasar Indonesia akan terus menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Namun, perusahaan akan tetap menawarkan produk Quaker oat di Indonesia. "PepsiCo akan terus menawarkan produk Quaker oat kami di Indonesia. Dan kami berharap dapat kembali lagi ke pasar Indonesia dengan produk kami seperti Lays, Doritos dan Cheetos sesegera mungkin, untuk kembali menciptakan lebih banyak senyuman di setiap tegukan dan setiap gigitan," jelas dia.
Saksikan Video Ini
Camilan Lays Tak Diproduksi Lagi Mulai Agustus 2021, Simak Sejarahnya di Indonesia
Lays merupakan salah satu camilan keripik yang cukup populer di Indonesia dan di dunia. Lantaran banyak variasi rasa yang dihasilkan dari produk Lays ini.
Namun, tahukah Anda bahwa Lays menjadi salah satu produk camilan yang akan diberhentikan produksinya selama 3 tahun. Mulai Agustus 2021 hingga 2024, hal itu dikarenakan PepsiCo menyetujui penjualan saham minoritas di PT Indofood Fritolay Makmur (IFL).
Untuk mengetahui Lay's lebih lanjut. Berikut Liputan6.com telah merangkum informasi terkait sejarah Lays, dan fakta-fakta lainnya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Dilansir dari Insider.com, Kamis (18/2/2021), Pendiri Lays yakni Herman W. Lay pertama kali menjual camilan keripik kentangnya “Lays” pada tahun 1930-an, yang dijajakan melalui belakang jok mobilnya.
Kemudian seiring berjalannya waktu, pada tahun 1932, Herman W. Lay pertama kali menjual keripiknya di Nashville, Tennessee. Dan pada tahun 1944, Lays menjadi salah satu merek makanan ringan pertama yang mengiklankan produknya di TV.
Selanjutnya, dalam waktu bersamaan C.E. Doolin mengakuisisi merek keripik jagung yang kemudian menjadi Fritos. Setelah bersaing selama hampir 30 tahun, Lays dan Fritos bergabung untuk membentuk Frito-Lay pada tahun 1961. Lalu, 4 tahun kemudian perusahaan tersebut bergabung lagi dengan Pepsi-Cola untuk membuat PepsiCo.
Setelah bergabung, Lays semakin popular di AS. Hal itu terlihat, selama kampanye yang disebut "Tastes of America", Lays merilis delapan rasa berdasarkan makanan khusus kawasan yang populer seperti lobster roll New England di Timur Laut dan rempah-rempah Cajun di Selatan.
Tidak hanya popular di AS saja, Lay's akhirnya memperluas jangkauannya ke berbagai negara. Di berbagai negara yang ditujunya, Lays memiliki rasa yang bervariasi dari satu negara ke negara lain
Tergantung di mana Anda berada di dunia, rasa Lay akan berubah untuk mencerminkan makanan dan selera populer di berbagai negara. Misalnya, di India, Anda bisa menemukan rasa seperti Magic Masala. Kemudian di Thailand, keripik Lays memiliki rasa seperti ayam kemangi dan kari kepiting.
Advertisement