Liputan6.com, Jakarta - Pengembangan perikanan budidaya menjadi salah satu program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu skemanya dengan mengembangkan budidaya perikanan lokal yang paling diunggulkan, serta memastikan sektor perikanan terbebas dari gangguan karena pandemi Covid-19.
Baca Juga
"Kita sudah mengidentifikasi di beberapa wilayah yang memiliki keunggulan. Contohnya itu adalah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Itu ikan gabus," kata Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, seperti dikutip Sabtu (20/2/2021).
Advertisement
Trenggono menjelaskan, pengembangan perikanan budidaya tidak hanya untuk menyokong pertumbuhan ekonomi masyarakat, tapi juga untuk menjaga komoditas perikanan lokal dari kepunahan. Sebagai contoh, ikan Belida yang terkenal di Sumatera Selatan, saat ini populasinya terus berkurang.
Selain budidaya berbasis masyarakat, KKP juga akan menggalakkan industri budidaya untuk komoditas yang disukai pasar dunia, seperti udang dan lobster. Sasarannya tidak hanya untuk ekspor, tapi juga menghidupkan usaha turunan yang terkait dengan komoditas tersebut, seperti usaha pakan, kuliner, hingga usaha pengolahan produk perikanan.
"Kita sekarang melakukan upaya, yang movement ini sangat tahan badai, jadi kalau ada covid atau segala macam, ngurus ikan dan dagang ikan tetap jalan terus," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Presiden Joko Widodo menunjuk Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru menggantikan Edhy Prabowo yang ditangkap KPK karena kasus suap izin ekspor benih lobster.
KKP Siapkan Bantuan
Untuk mendukung masyarakat terjun ke sektor perikanan budidaya, KKP menyiapkan bantuan pinjaman modal melalui BLU-LPMUKP. Selain itu, ada juga program KUR (Kredit Usaha Rakyat) melalui perbankan. Trenggono berharap bantuan pinjaman modal ini mendorong keinginan masyarakat menjadi pembudidaya.
Selain itu, ia menjelaskan salah satu program yang membantu UMKM kelautan dan perikanan yaitu KUSUKA (Kartu Pelaku Usaha bidang Kelautan dan Perikanan).
Trenggono mengungkapkan terdapat 4.139.679 pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan, yang terdiri dari nelayan, pembudidaya, pengusaha pengolahan, petambak garam, dan petambak ikan. Dari jumlah tersebut, 1,2 juta diantaranya telah terdaftar dalam program KUSUKA.
Advertisement