Sukses

Meski Tak Terendam Banjir, Kunjungan ke Mal di Jakarta Turun 20 Persen

Pusat perbelanjaan di DKI Jakarta tidak ada yang terdampak banjir secara langsung.

Liputan6.com, Jakarta - Curah hujan yang begitu tinggi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah rumah, kendaraan dan akses jalan terendam banjir.

Kendati begitu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan pusat perbelanjaan di DKI Jakarta tidak ada yang terdampak banjir secara langsung.

“Tidak ada Pusat Perbelanjaan di DKI Jakarta yang terdampak banjir secara langsung,” kata Alphonzus saat dihubungi Liputan6.com, Senin (22/2/2021).

Melainkan, akses jalan menuju pusat perbelanjaan yang terganggu, sehingga menyebabkan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan atau mal menurun hingga 20 persen.

“Tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan di DKI Jakarta kemarin turun sekitar 10-20 persen akibat banjir yang terjadi di beberapa wilayah ibu kota dan juga di beberapa wilayah sekitar Jakarta,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, masalah banjir di DKI Jakarta merupakan masalah yang sangat kompleks. Sehingga penanganannya membutuhkan waktu yang panjang.

“Penanganan masalah banjir di Jakarta tidak bisa sebagian - sebagian ataupun berganti kebijakan setiap periode pimpinan daerah,” katanya.

Menurutnya, penanganan banjir di Jakarta harus bersifat komprehensif dan dilakukan secara konsisten oleh setiap pemimpin daerah meski terjadi pergantian pimpinan.

“Bukan seperti yang terjadi sekarang yaitu ganti kebijakan setiap terjadi pergantian pimpinan,” pungkasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Banjir di Jakarta, Pengusaha Ibaratkan Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Musibah banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya berdampak sangat besar terhadap aktivitas bisnis dan usaha. Alhasil, banjir membuat pengusaha kian terpuruk di tengah upaya menghadapi dampak pandemi Covid-19.

Sektor usaha yang terdampak banjir di Jakarta dan sekitarnya, khususnya di sektor perdagangan seperti pusat perdagangan, mall, restoran, café, pasar tradisional, hotel serta logistik dan transportasi.

"Anjloknya omzet selama pandemi ini, tentu saat libur weekend ada peluang memperbaiki cashflow. Namun sirna dengan datangnya banjir ini," ujar Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam keterangannya, Minggu (21/2/2021).

Dia mencontohkan saat berkunjung ke salah satu mall di Jakarta. Terlihat jika pengunjung mall anjlok di kisaran 30 hingga 40 persen.

Di tengah pandemi, masyarakat Jakarta masih berhati-hati keluar rumah. Keberadaan banjir membuat masyarakat semakin takut keluar rumah.

Lanjutnya, selama pandemi ini, sudah banyak restoran, toko dan pedagang yang tutup. Oleh karenanya, kerugian yang ditimbulkan imbas banjir ini juga tidak dapat diprediksi gegara situasi yang belum normal.

"Namun bagi pelaku usaha, banjir di tengah pandemi Covid-19, ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula, sudah berat semakin berat menghadapi tantangan ini," katanya.

Pihaknya hanya bisa berharap Pemerintah DKI Jakarta dapat mengantisipasi banjir sejak dini dengan beberapa antisipasi.

Seperti perbaikan drainase, revitalisasi sungai dan setu sepanjang tahun serta koordinasi yang terpadu dengan pemerintah daerah penyangga ibukota yang mengirimkan air dari hulu.

"Pelaku usaha sangat berharap agar masalah banjir ini dapat semakin dikendalikan sehingga tidak mengganggu berbagai aktivitas perekonomian dan masyarakat," tutup Sarman.

3 dari 3 halaman

Sebagian Cipinang Melayu Jakarta Timur Masih Banjir hingga Minggu 21 Februari Sore

Sejumlah rumah di wilayah RW04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur, masih tergenang banjir hingga Minggu (21/2/2021) sore. Salah satu warga di RT 05/RW 04, Ahmad Sobari mengatakan listrik di kawasan tersebut juga masih padam.

Namun, lanjut dia, pihak RW setempat telah menyediakan genset listrik untuk digunakan oleh warga yang menjadi korban banjir.

"Kalau untuk charge HP bisa di kantor RW 04, di sana ada 2 unit genset yang menyala 24 jam," kata Sobari di Masjid Nurul Iman, RT05/04, Cipinang Melayu, dikutip Antara, Minggu.

Selain itu, menurut dia, bantuan makanan siap saji juga sudah mencukupi.

"Kalau  makanan siap saji tercukupi karena ada bantuan dari kecamatan, wali kota, dan relawan, ada juga bantuan dari warga setempat, dari PKK setempat mereka bangun dapur umum," ucapnya.

Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, pihaknya telah mengantisipasi banjir yang terjadi pada 2021 ini sejak tahun-tahun sebelumnya.

"Ya, kami sudah bersiaga selama persiapan dari tahun-tahun kemarin," sebut Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Minggu (21/2/2021).