Liputan6.com, Jakarta - Platform marketplace karya anak bangsa merajai pasar belanja online di Indonesia. Hal tersebut berdasarkan data SimilarWeb kategori Marketplace di Indonesia.
Dari data tersebut, selama periode Januari 2021, Tokopedia memimpin dengan traffic share sebesar 32,04 persen. Jumlah kunjungan bulanan ke layanan e-commerce tersebut sebanyak 129,1 juta.
Baca Juga
Penjualan Brand Lokal dan UMKM Naik 7 Kali Lipat di Kampanye 12.12, Produk Fesyen dan Kosmetik Terlaris
ShopeeFood Checkout Murah Jadi Pilihan Favorit Pengguna, Penjualan Merchant Meningkat 6 Kali Lipat
Brand Lokal dan UMKM Bersinar di Akhir Tahun, Penjualan Melonjak hingga 7 Kali Lipat di Puncak 12.12 Birthday Sale
Porsi kunjungan melalui mobile mendominasi sebesar 62,7 persen, sedangkan dari desktop 37,3 persen. Rata-rata durasi kunjungan 6 menit 37 detik.
Advertisement
Kemudian di peringkat kedua ditempati Shopee dengan traffic share sebesar 29,78 persen. Jumlah kunjungan bulanan sebanyak 120 juta. Shopee paling banyak diakses melalui mobile 72,4 persen dan desktop 21,3 persen. Rata-rata durasi kunjungan 6 menit 30 detik.
Sementara Bukalapak di peringkat ketiga dengan traffic share 8,23 persen. Jumlah kunjungan bulanan sebanyak 13,58 juta. Bukalapak paling banyak diakses melalui mobile 78,7 persen, sedangkan desktop 21,3 persen. Rata-rata waktu kunjungan 4 menit 10 detik.
Peringkat lima besar lain ditempati Lazada dengan traffic share 7,11 persen. Kunjungan bulanan sebanyak 28,66 juta. Layanan e-commerce ini paling banyak diakses melalui mobile 80,7 persen dan desktop 19,3 persen. Rata-rata kunjungan 6 menit 34 detik.
Peringkat lima besar ditutup oleh Blibli dengan traffic share 4,22 persen. Jumlah kunjungan bulanan sebanyak 16,99 juta. Blibli paling banyak diakses melalui mobile dengan porsi 64,7 persen dan desktop 35,3 persen. Rata-rata durasi kunjungan 3 menit.
Peringkat enam hingga 10 secara berurutan ditempati oleh iPrice, Amazon, Cekresi, Ralali, dan JD.ID.Pandemi menjadi momentum tersendiri bagi industri marketplace.
Data Bank Indonesia mencatatkan transaksi perdagangan elektronik meningkat hampir dua kali lipat di tengah pandemi. Jumlahnya melonjak dari 80 juta transaksi pada Agustus 2019 menjadi 140 juta transaksi pada Agustus 2020.
Sebelumnya, pemerintah ingin semakin banyak produk UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Salah satu strategi gerakan ini adalah menghubungkan para pelaku UKM dengan berbagai penyedia platform online marketplace.
“Target kita sebesar 30 juta pelaku usaha sampai 2024 mendatang. Saat ini, baru sekitar 10,26 juta pelaku UMKM yang onboarding ke digital," ujar MenkopUKM Teten Masduki saat meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, pada Senin 11 Januari 2021.
Lanjutnya, produk-produk UMKM yang unggul seperti home decor, kriya, makanan dan minuman, dan sebagainya, menjadi lebih berpeluang ke pasar global dengan masuk ke pasar digital.
Teten mengatakan sekarang dengan menguasai pasar digital dalam negeri, dengan sendirinya Indonesia memiliki akses ke pasar global.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
UMKM Go Digital, Pertamina Gandeng Tokopedia Beri Tips Sukses Jualan di Marketplace
Salah satu roadmap pembinaan yang ditekankan Program Kemitraan Pertamina kepada UMKM binaan dikala pandemi seperti saat ini adalah Go Digital. Dengan menerapkan pembinaan tersebut, pelaku UMKM tetap dapat menjangkau seluruh pelanggannya meski tidak berinteraksi secara langsung. Bahkan, dengan upaya Go Digital, jangkauan pemasaran produk pun bisa lebih luas lagi.
Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari mengatakan, salah satu penerapan pembinaan berbasis Go Digital ini adalah melalui pelatihan penggunaan marketplace sebagai media memasarkan produk.
“Saat ini, terutama di masa pandemi, marketplace menjadi media yang sangat efektif dalam menggaet pasar,” ujarnya.
Pertamina melalui Program Kemitraan menggandeng salah satu marketplace besar yang ada di Indonesia yakni Tokopedia. Dalam kerja sama ini, pihak Tokopedia memaparkan sejumlah tips dan trik sukses berjualan di lapak online tersebut. Sehingga bisa ramai pesanan dan mempertahankan pelanggan.
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menyiapkan nama toko. Nama toko bisa dipilih sesuai jenis barang yang nantinya akan dijual, atau nama apapun asalkan mudah diingat oleh pembeli. Setelah itu, lengkapi informasi dasar toko untuk memudahkan saat bertransaksi. Seperti, menambah alamat toko, mengatur layanan pengiriman, verifikasi toko, tambah rekening toko, atur informasi dan profil toko.
“Setelah seluruh informasi pribadi tersebut diinput, pemilik toko dapat mengaktifkan sejumlah pengaturan keamanan akun. Sehingga data tersebut dapat terjaga dan tidak khawatir akan dipersalahgunakan,” jelas salah satu trainer dari Tokopedia Iwan Amin Kurdi.
Nah, langkah selanjutnya adalah yang paling penting. Yakni mengunggah produk yang akan dijual. Tips pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan penamaan produk yang tepat. Hindari penamaan produk yang disingkat atau menggunakan kode yang tidak sesuai dengan kata kunci yang sekiranya digunakan oleh pembeli, typo atau salah tulis pada nama produk, dan menggunakan kata kunci yang berlebihan/spamming.
Advertisement
Pasang Foto Produk Menarik
Selanjutnya, lanjut Iwan, adalah memasang foto produk yang menarik. Tipsnya adalah dengan menggunakan latar belakang putih/polos, foto produk jelas dan dari berbagai sisi, memakai model/manekin untuk produk fashion, pastikan pencahayaan foto baik, dan jangan gunakan watermark agar produk menonjol.
“Dengan melihat foto yang bagus, membuat orang ingin melihat produk kita dan bahkan sampai membelinya,” imbuhnya.
Tak hanya berhenti di situ, foto yang bagus juga harus diimbangi dengan deskripsi produk yang detail. Tulis semua informasi penting terkait produk yang sekiranya akan ditanyakan pembeli seperti: Spesifikasi/fitur, Keunggulan produk, Kelengkapan produk, Garansi produk. Serta gunakan kata-kata yang mudah dimengerti.
Harga Kompetitif
Terakhir adalah pasang harga yang kompetitif. Caranya dengan membandingkan dengan harga kompetitor (yang menjual produk yang sama). Kemudian, sesuaikan dengan kualitas dan nilai barang yang Seller jual.
“Atau buat harga bundle atau grosir, dengan menawarkan harga yang lebih murah apabila membeli banyak,” tuturnya.
Salah satu mitra binaan Pertamina peserta pelatihan pembinaan bersama Tokopedia adalah Dahrul Mahbar. Pemilik usaha Jahe Cangkir Mas ini telah menerapkan sejumlah tips dan trik yang sudah diberikan. Hingga kini produknya yang terjual di marketplace tersebut mencapai 47 ribu produk. Dahrul juga mendapat peningkatan omzet sebesar 50 % dan permintaan produk semenjak memasang produknya di Tokopedia.
Dengan menerapkan sejumlah tips dan trik di atas, Heppy yakin penjualan produk UMKM binaan Pertamina dapat stabil dan cenderung meningkat meski di tengah kondisi pandemi. Upaya ini merupakan salah satu bentuk implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs), yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif.
“Di mana diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Heppy.