Liputan6.com, Jakarta Langkah Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan juga diikuti oleh perbankan nasional. Salah satunya adalah perbankan BUMN, Bank BRI. Untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional, BRI terus melakukan transmisi penurunan suku bunga kredit.
Sepanjang tahun 2020 lalu BRI telah menurunkan 75 bps – 150 bps, bahkan khusus untuk restrukturisasi keringanan suku bunga, BRI menurunkan antara 300 bps – 500 bps.
Baca Juga
Penurunan suku bunga ini salah satunya disebabkan oleh penurunan biaya dana (cost of fund) dimana hingga akhir Desember 2020 COF BRI tercatat sebesar 3,22 persen atau turun sebanyak 36 basis point dibandingkan dengan COF BRI pada akhir Desember 2019.
Advertisement
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan bahwa BRI terus melakukan review suku bunga secara berkala dan terus membuka ruang penurunan suku bunga.
“Tahun ini kami proyeksikan akan dilakukan penurunan suku bunga sebesar 25 bps mengikuti penurunan BI 7 Days Repo Rate,” ujar Aestika Oryza dalam keterangan persnya (23/02).
BRI Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional
Aestika juga menjelaskan bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, penurunan suku bunga pinjaman bukan menjadi satu-satunya variabel. Berdasarkan perhitungan model ekonometrika, variabel paling sensitif atau elastisitasnya paling tinggi terhadap pertumbuhan kredit adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.
Oleh karenanya BRI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah kaitannya dalam penyaluran berbagai stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan tujuan meningkatkan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat yang pada ujungnya diharapkan mampu mengerek demand kredit nasional.
(*)
Advertisement