Liputan6.com, Jakarta Selain menawarkan jasa gadai, PT Pegadaian (Persero) juga menawarkan jasa jual beli emas. Ada beberapa jenis emas yang dijual Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.
Tercatat, terdapat emas Antam dan emas Retro. Selain itu juga ada emas Batik dan emas UBS. Semua jenis emas ini hanya tersedia di outlet Pegadaian.
Baca Juga
Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada Kamis, 25 Februari 2021, harga beberapa jenis produk emas di Pegadaian terpantau turun.
Advertisement
Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 25 Februari 2021:
Harga Emas Antam
- 2,0 gram = Rp 1.896.000
- 3,0 gram = Rp 2.817.000
- 5,0 gram = Rp 4.660.000
- 10,0 gram = Rp 9.262.000
- 25,0 gram = Rp 23.023.000
- 50,0 gram = Rp 45.964.000
- 100,0 gram = Rp 91.845.000
Harga Emas Antam Retro
- 0,5 gram = Rp 444.000
- 1,0 gram = Rp 887.000
- 2,0 gram = Rp 1.773.000
- 3,0 gram = Rp 2.659.000
- 5,0 gram = Rp 4.432.000
- 10,0 gram = Rp 8.862.000
- 25,0 gram = Rp 22.154.000
- 50,0 gram = Rp 44.306.000
- 100,0 gram = Rp 88.612.000
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp 615.000
- 1,0 gram = Rp 1.136.000
- 8,0 gram = Rp 8.583.000
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp 495.000
- 1,0 gram = Rp 927.000
- 2,0 gram = Rp 1.838.000
- 5,0 gram = Rp 4.542.000
- 10,0 gram = Rp 9.036.000
- 25,0 gram = Rp 22.543.000
- 50,0 gram = Rp 44.994.000
- 100,0 gram = Rp 89.951.000
- 250,0 gram = Rp 224.811.000
- 500,0 gram = Rp 449.092.000
- 1000,0 gram = Rp 897.213.000.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Turun di Tengah Penantian Pemulihan Ekonomi
Harga emas turun setelah merosot lebih dari 1 persen sebelumnya pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Hal ini didorong oleh komentar dovish dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
Dikutip dari CNBC, Kamis (25/1/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.800,27 per ounce, setelah turun sebanyak 1,2 persen di awal sesi. Harga emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD 1.800.
“Meningkatnya imbal hasil obligasi terus membebani pasar emas. Emas belum menemukan jalan untuk pemulihan berkelanjutan bahkan dengan pembicaraan tentang langkah-langkah stimulus tambahan, ”kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Chicago.
Imbal hasil Treasury 10-tahun AS menyentuh 1,4 persen untuk pertama kalinya sejak Februari 2020. Kenaikan imbal hasil cenderung merugikan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi karena meningkatkan biaya peluang untuk memegang logam mulia.
Powell pada hari Rabu menegaskan kembali bahwa suku bunga AS akan tetap rendah dan The Fed akan terus membeli obligasi untuk mendukung ekonomi AS.
Dalam kesaksiannya di hadapan Senat AS pada hari Selasa, Powell mengatakan kebijakan moneter masih perlu akomodatif, dengan pemulihan ekonomi yang tidak merata dan jauh dari selesai.
"Selama dua hari terakhir, Powell yang sangat dovish dan karenanya ramah risiko telah menyemangati pasar saham yang bearish untuk dolar AS dan dengan demikian telah memberi emas sedikit ruang untuk bernapas," kata Tai Wong, Seorang Pedagang di bank investasi BMO di New York.
Indeks dolar melayang mendekati level terendah lebih dari satu bulan terhadap mata uang pesaingnya. Investor terus mencermati perkembangan lebih dari USD 1,9 triliun paket stimulus Covid-19 AS, yang dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang cepat tetapi dengan risiko kenaikan inflasi.
Berbeda dengan harga emas, harga perak naik 0,5 persen menjadi USD 27,75 per ounce, platinum naik 1,9 persen menjadi USD 1,260.26. Palladium melonjak 3,5 persen menjadi USD 2.433,91 per ounce, level tertinggi sejak 15 Januari.
Advertisement