Liputan6.com, Jakarta PT Pertani (Persero) dipercaya oleh pemerintah untuk memasok kebutuhan benih padi di lumbung pangan Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Direktur Utama Pertani Maryono, benih tersebut disuplai pada akhir 2020 untuk luas lahan 3.000 hektare dengan kebutuhan benih sekitar 75 ton.
Baca Juga
Survei Jelang Pencoblosan, Melki-Johni Unggul Pilkada NTT 2024 Kalahkan Yohanis Fransiskus-Jane dan Simon-Adrianus
Lomba Lari untuk Bantu Penyediaan Air Bersih di NTT dan Sulteng Diikuti 6800 Pelari
Survei LSI di Kabupaten Sikka: Juventus-Simon 36,4%, Suitbertus-Ray 24,4%, Diogo-Wodon 13,9%, Mekeng-Alfridus 6,1%
"PT Pertani selaku pemasok, mendukung kegiatan ini khususnya dalam ketersedian Benih Padi Unggul di Kabupaten Sumba Tengah," ujar Maryono dalam keterangannya, Jumat (26/2/2021).
Advertisement
Maryono menambahkan, keberhasilan Pertani dalam mensupply benih padi khususnya di Indonesia Timur turut didukung oleh Kementerian Pertanian RI, Dinas Pertanian, Kementerian BUMN dan Kementerian PUPR.
"Kami berharap dapat memasok benih dengan lancar sehingga dapat berkontribusi meningkatkan produktifitas beras untuk masyarakat di wilayah Indonesia timur," katanya. Sebagai informasi, kawasan lumbung pangan di Sumba Tengah mencakup lahan seluas 5.000 hektare, dimana 3.000 hektare diperuntukkan bagi penanaman padi, sementara 2.000 hektare diperuntukkan untuk komoditas jagung.
Mulai tahun ini, pemerintah menargetkan pengembangan lebih lanjut dari lumbung pangan tersebut. Nantinya, luas lahan keseluruhan lumbung pangan akan mencapai 10.000 hektare.
Lumbung pangan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman di wilayah tadah hujan setempat atau di lahan kering yang difasilitasi dengan sumur bor, embung, dan mata air serta sekaligus ikut menyejahterakan masyarakat Nusa Tenggara Timur.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terseret Kasus Korupsi, Pertani Pastikan Pasok Bansos Sesuai Aturan
Sebelumnya, PT Pertani menjelaskan ihwal terseretnya nama perseroan di dalam kasus korupsi bantuan sosial (bansos) Kementerian Sosial (Kemensos).
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sekaligus Ketua BUMN Klaster Pangan Arief Prasetyo Adi mengatakan, Pertani sebagai anggota BUMN klaster pangan berkomitmen menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) agar segala aktivitas bisnis perusahaan dapat berjalan di trek yang benar.
"Tidak hanya di Pertani, pada prinsipnya RNI akan terus mendorong dan memastikan upaya perbaikan kinerja dan implementasi GCG di seluruh BUMN anggota Klaster Pangan. Bagi kami integritas dan ketaatan terhadap aturan yang berlaku merupakan hal yang tidak dapat ditawar dan menjadi modal utama yang dapat mendongkrak kinerja perusahaan," ujarnya dalam keterangan resmi, ditulis Jumat (26/2/2021).
Kepala Bagian Humas Pertani Aditya Bima menambahkan, Pertani berkomitmen penuh dalam menjaga integritas dan penerapan tata kelola yang baik di setiap aktivitas bisnisnya sebagaimana yang telah diamanahkan oleh pemegang saham.
Bima menegaskan, pada program bansos Kemensos tersebut, Pertani bertindak sebagai salah satu pemasok yang telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan berdasarkan prinsip-prinsip GCG.
Dirinya juga menegaskan, hubungan yang melibatkan Pertani hanya sebatas sebagai hubungan bisnis dan Pertani telah menjalankan hubungan bisnis tersebut sesuai tata kelola dan peraturan yang berlaku, dimana dalam hal ini, yang bersangkutan merupakan salah satu pemasok barang.
"Kami mendukung penuh proses penyidikan kasus bansos yang sedang berlangsung di KPK dan siap berkolaborasi dalam upaya penegakan hukum," tandasnya.
Advertisement