Sukses

Jawab Tantangan Tenaga Listrik yang Efisien, PLN Kembangkan Jaringan Cerdas

Saat ini PLN sudah melakukan beberapa proyek percontohan Jaringan Cerdas.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) tengah mengembangkan jaringan cerdas (smart grid). Langkah ini dijalankan untuk menjawab tantangan terkait isu-isu transisi energi yakni dekarbonisasi, digitalisasi dan desentralisasi.  Termasuk juga menjawab tantangan penyediaan tenaga listrik di Indonesia terkait efisiensi, reliabilitas, resilien dan keberlanjutan.

"Pengembangan smart grid ini untuk menjawab isu transisi energi sekaligus tantangan penyediaan tenaga listrik di Indonesia," kata Direktur Perencanaan, PT PLN (Persero) Ikbal Nur, dalam Webinar Smart Grid: Implementation of Smart Grid, Jakarta, Jumat (26/2/2021).

Saat ini PLN sudah melakukan beberapa proyek percontohan. Sebab hal ini sejalan dengan program transformasi PLN. Adapun inisiatif program yang dibuat PLN antara lain digitalisasi pembangkit, e-mobility, digitalisasi T&D, microgrids, PLN mobile dan lainnya.

Adanya program-program ini diharapkan bisa mengakselerasi kesiapan PLN dalam melakukan digitalisasi. Mulai dari PLN sebagai organisasi, pengetahuan, kemampuan dan pendanaan.

"Mengakselerasi seluruh kesiapan organisasi, pengetahuan, kemampuan termasuk pendanaan," kata dia.

Investasi yang dianggarkan pun dalam proyek ini tidak begitu besar, hanya USD 1 miliar - USD 2 miliar. Namun dengan investasi tersebut diharapkan bisa mendapatkan hasil yang besar.

"Pada 5 tahun ini kami anggarkan belum begitu besar, hanya 1-2 billion dolar ini kita bisa melihat hasilnya di tahun 2024 dan 2025," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Poyek Percontohan Smart Grid

Ikbal Nur mengatakan perusahaan telah melakukan beberapa proyek percontohan (pilot project) dalam mengimplementasikan jaringan cerdas (Smart Grid). Proyek percontohan ini dilakukan di beberapa wilayah termasuk di pulau-pulau terisolasi dengan membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT).

"Kami sudah banyak lakukan piloting smart grid, termasuk di pulau terisolasi," kata Ikbal dalam Webinar Smart Grid: Implementation of Smart Grid, Jakarta, Jumat (26/2).

Penggunaan pembangkit EBT dilakukan untuk menggantikan pembangkit diesel dan konvensional yang saat ini digunakan di wilayah-wilayah tersebut. Hasil evaluasi sementara menunjukkan banyak hal yang perlu diatasi dalam upaya meningkatkan penggunaan EBT.

"Ini banyak pelajaran tapi masih banyak terpotong untuk tantangan meningkatkannya," kata dia.

Penggunaan smart grid juga dilakukan dalam distribusi energi. Dalam hal ini PLN telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan asing, salah satunya Huawei untuk mengetahui efektivitas penggunaan smart grid.

Program lain PLN dalam penggunaan energi bersih lainnya dengan membangun bendungan untuk membuat PLTA di daerah terisolasi. Dalam hal ini PLN tidak hanya menggunakan energi bersih tetapi juga mengimplementasikan sistem digital.

"Di Green ini kita bangun EBT walau skalanya masih kecil, tapi dari program ini tahun 2024 dampaknya bisa menggunakan smart grid ke sistem besar PLN," kata dia.

Dia menambahkan, PLN juga mulai menawarkan penggunaan energi bersih kepada masyarakat. Misalnya dengan menawarkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. "Kami juga tawarkan ini ke konsumen untuk transformasi ke program green," katanya.